Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Teknik Okulasi Pada Tanaman

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Salah satu diantara perkembangbiakan tanaman secara vegetatif adalah dengan Okulasi atau yang disebut juga dengan menempel. Bagian tanaman yang diokulasi adalah mata tunas yang sedang dorman atau kulit batang beserta sedikit kayunya. Tujuan utama Okulasi adalah mendapatkan jenis tanaman baru dengan sifat yang menguntungkan seperti tahan penyakit serta keunggulan-keunggulan sifat yang dimiliki oleh suatu tanaman. Sedangkan untuk tunas yang ditempelkan harus merupakan tunas yang produktif atau kualitas yang tinggi. Bentuk Okulasi yang sering dilakukan oleh para pengelola kebun untuk memperbanyak tanamannya terdiri dari beberapa bentuk, antara lain :
  1. Bentuk T biasa
  2. Bentuk T terbalik
  3. Bentuk Lekat / Jendela
  4. Bentuk Forker / Lidah
Prinsip dari Okulasi adalah melekatkan kambium suatu jenis tanaman dengan jenis tanaman lain agar berpadu satu dan hidup. Okulasi sebaiknya dilakukan di awal musim hujan, karena pada saat ini kambium dapat mempertahankan diri tidak segera menjadi kering, demikian pula dengan mata tunas yang ditempelkan. Sedangkan pada musim kemarau, mata tunas yang dikerat harus segera ditempelkan ke batang yang sebelumnya sudah dibuat pada pola keratannya. Untuk Okulasi yang dilakukan pada batang bawah, biasanya dipilih dari jenis tanaman varietas lokal yang sudah berumur sekitar 1 tahun, dan yang memiiki pertumbuhan baik, sehat serta memiliki kulit batang yang mudah dikelupas.

Teknik okulasi merupakan teknik penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ke batang bawah yang keduanya bersifat unggul. Dalam okulasi batang bawah disebut rootstoc dan batang atas disebut entres. Dengan cara ini akan terjadi penggabungan sifat-sifat baik dari dua tanaman dalam waktu yang relatif pendek dan memperlihatkan pertumbuhan yang seragam. Tujuan utama membuat bibit okulasi adalah agar produksi bisa lebih tinggi. Pada proses pengokulasian ini terdapat dua bagian yang penting yaitu batang atas dan batang bawah. Kriteria batang bawah untuk dijadikan sebagai bahan okulasi adalah merupakan induk yang diperoleh dari pembiakan generatif yang masih muda. Sedangkan untuk batang atas bagian tanaman yang diambil adalah yang sudah tua. Tanaman batang atas harus diketahui asalnya untuk mempermudah menentukan hasil akhir okulasi serta bagian atas yang diambil memiliki empat payung,pucuk tanaman dalam keadaan tua (Parto Rahardja dan Wahyu Wiryanta, 2003). Mengetahui jenis-jenis mata okulasi adalah sangat penting agar okulasi yang dilaksanakan tidak sia-sia dan tingkat keberhasilannya tinggi. 

Jenis-jenis mata okulasi, yaitu : 
  1. Mata sisik : terdapat pada ujung internodia, pertumbuhannya paling lambat. Kurang baik untuk okulasi. 
  2. Mata prima : mata tunas yang terletak diketiak daun. Mata inilah yang terbaik untuk okulasi. Letaknya dibagian tengah internodia. Jumlahnya tiap meter kayu entres terdapat 15-20 mata okulasi. 
  3. Mata palsu : mata tunas yang tidak pada ketiak daun, berada dibagian paling bawah internodia, jumlahnya antara 3-5 mata. Bila mata ini digunakan untuk okulasi tidak akan tumbuh. 
Jenis-Jenis okulasi 
  1. Okulasi bentuk batang, kotak atau bentuk persegi. 
  2. Okulasi bentuk T.
  3. Okulasi bentuk miring 

Prinsip dari okulasi adalah melekatnya kambium suatu jenis tanaman dengan jenis tanaman lain agar berpadu satu dan hidup. Okulasi sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Karena pada saat ini kambium dapat mempertahankan diri tidak segera menjadi kering. demikian pula dengan mata tunas yang ditempelkan. Sedangkan pada musim kemarau, mata tunas yang dikerat harus segera ditempelkan ke batang yang sebelumnya sudah dibuat pada pola keratannya. Untuk okulasi yang dilakukan pada batang bawah, biasanya dipilih dari jenis tanaman varietas lokal yang sudah berumur sekitar 1 tahun, dan yang memiliki pertumbuhan baik, sehat serta memiliki kulit batang yang mudah dikelupas (Zainal Abidin, 2001). 

Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu : 
  1. tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru) 
  2. antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama. 
  3. Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus. 
  4. Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama. 
  5. Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, 
  6. tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, 
  7. memiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah,
  8. umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, 
  9. memiliki pertumbuhan yang cepat Pada klon yang akan dijadikan batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat,
  10. tahan terhadap penyakit
Pada budidaya kakao, bibit kakao yang yang terbaik adalah yang berasal dari klon unggul dan diperbanyak dengan cara vegetatif sehingga secara genetik sifat-sifat unggul yang diinginkan tetap dapat dipertahankan. Teknik perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif yang lazim digunakan pada komoditas kakao adalah dengan cara okulasi, meskipun terdapat beberapa teknik perbanyakan vegetatif lainnya seperti sambung dan kultur jaringan. Seperti halnya okulasi pada tanaman perkebunan lainnya (karet, kopi, dll.), okulasi pada tanaman kakao bertujuan menempelkan mata entres dari klon unggul tertentu yang diinginkan sifat-sifatnya kepada batang bawah. 

Untuk melakukan okulasi kakao (coklat), yang pertama perlu diperhatikan adalah sumber mata entres (kayu olulasi) harus berasal dari klon/varietas yang unggul. Selanjutnya sumber entres harus berkualitas baik yaitu berwarna coklat (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda) serta mata entres yang akan diambil dalam keadaan baik (nampak jelas). Kayu okulasi dapat berasal dari 2 (dua) jenis cabang yaitu ortotrop dan plagiotrop. Tanaman yang dihasilkan dari okulasi tunas ortotrop pada umumnya habitus baik, tanaman berjorget, tanaman tinggi besar dan percabangan teratur serta lebih lambat berbunga/berbuah. Sedangkan tanaman yang dihasilkan dari okulasi tunas plagiotrop pada umumnya habitus pendek, percabangan mulai dari permukaan tanah dan tanaman cepat berbuah. 

Keuntungan dari mengenten ataupun okulasi diantaranya tanaman dapat berproduksi lebih cepat, hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang digunakan. Sebagai contoh anda memiliki dua jenis rambutan, ada yang rasanya manis tetapi tidak tahan terhadap genangan air (akar membusuk) dan disisi lain ada rambutan yang masam namun tahan terhadap genangan air. Jenis ini dapat dipadukan, bagian atas tanaman dipilih yang rasanya manis dan bagian bawah dipilih yang tahan genangan air sehingga dapat dihasilkan rambutan yang manis dan tahan pada daerah yang tergenang. Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu: Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres) perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini. Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
  1. Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
  2. Pertumbuhan tanaman yang seragam.
  3. Penyiapan benih relatif singkat.
  4. Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
  1. terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
  2. perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
  3. Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer