Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Organ Metamorfa Tumbuhan

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Organ metamorfa (organ metamorpha) merupakan organ tumbuhan yang terdiri dari kuncup (gemma), ubi (tuber), umbi (bulbus), sulur (cirrus), Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus) dan duri sejati.

a) Kuncup (gemma)

Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah tunas, jadi terdiri atas calon batang beserta calon daun-daunnya yang dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan baru, tetapi tidak semua kuncup dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan yang baru. Kuncup lazimnya dilindungi oleh alat-alat seperti rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu dan lain-lain. Pada tumbuhan ada kuncup yang selama bertahun-tahun berupa kuncup saja, kuncup ini disebut kuncup tidur atau kuncup laten. Menurut tempatnya kuncup dibedakan dalam tiga macam:
  1. Kuncup ujung (gemma terminalis) yaitu kuncup yang terdapat pada ujung-ujung batang, cabang-cabang dan ranting-ranting.
  2. Kuncup ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis)yaitu kuncup yang terdapat di dalam ketiak daun, kuncup inilah yang kalau berkembang lazimnya akan menghasilkan cabang baru.
  3. Kuncup liar (gemma adventicius) yaitu kuncup-kuncup yang tidak terdapat pada ujung atau ketiak daun.
Menurut tempatnya, kuncup liar dapat dibedakan seperti berikut:
  1. Di sembarang tempat pada batang, dan jika tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air. Ex: pohon coklat (Theobroma cacao L.)
  2. Pada tepi daun, dan kalau tumbuh bahkan dapat menghasilkan tumbuhan baru. Ex: cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers.)
  3. Pada akar, dan biasanya juga dapat menjadi tumbuhan baru. Ex: sukun (Artocarpus communis Forst.), dan talok (Muntingia calabura L.)
Selain pembagian kuncup di atas. Kuncup juga dapat dibedakan menjadi:
  1. Kuncup daun (gemma foliifera)
  2. Nama kuncup ini sesungguhnya kurang tepat, karena kuncup tidak berkembang menjadi daun, melainkan menjadi tunas yang mendukung daun-daun.
  3. Kuncup bunga (gemma florifera atau alabastrum)
  4. Kuncup yang tidak berkembang menjadi tunas, melainkan menjadi bunga (mengalami metamorfosis). Kuncup bunga dapat dijumpai pada ujung batang maupun dalam ketiak daun.
  5. Kuncup campuran (gemma mixta)
  6. Kuncup yang jika berkembang akan menghasilkan tunas dengan daun-daun biasa dan bunga.
Berdasarkan keberadaan pelindungnya, kuncup dapat dibedakan menjadi:
  1. Kuncup telanjang (gemma nudus): Kuncup yang sama sekali tidak mempunyai alat-alat pelindung.
  2. Kuncup tertutup (gemma claulus): Kuncup yang mempunyai pelindung yang menyelubungi kuncup tadi.
Ubi (tuber)

Ubi atau tuber merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan. Merupakan penjelmaan batang atau akar.

1) Umbi batang (tuber caulogenum)
  1. Umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh sebab itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas. Karena tidak adanya sisa daun, maka umbi ini dinamakan umbi telanjang (tuber nudus). Ex: kentang (Solanum tuberosum L.) dan ubi jalar (Ipomea batatas Poir.).
  2. Pada beberapa jenis tumbuhan dapat dijumpai umbi yang terletak di bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu pada batang yang biasanya di tempat itu terdapat bunga atau di ketiak daun. Umbi ini disebut katak atau katibung (tuber accessorium atau tuber caulinare). Ex: ubi (Dioscorea alata L.) dan gembili (Dioscorea aculeata L.)

2) Umbi akar (tuber rhizogenum) merupakan penjelmaan akar.
  1. Akar tunggang. Ex: lobak (Raphanus sativus L.), bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.), dan ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
  2.  Umbi (bulbus)

Umbi lapis(bulbus) merupakan penjelmaan batang beserta daunnya. Pada umbi lapis dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
  1. Subang atau cakram (discus)
  2. Sisik-sisik (tunica atau squama)
  3. Kuncup-kuncupnya (gemmae):
    1. Kuncup pokok (gemma bulbi), merupakan kuncup ujung, terdapat pada bagian atas cakram yang tumbuh ke atas mendukung daun-daun biasa, serta bunga
    2. Kuncup samping, yang biasanya tumbuh merupakan umbi lapis kecil-kecil, berkelompok di sekitar umbi induknya. Bagian ini dinamakan siung (bulbus). Ex: bawang merah (Allium cepa L.)
    3. Akar-akar serabut terdapat pada bagian bawah cakram.
Menurut sifat sisik-sisiknya dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
  1. Yang berlapis (bulbus squamosus), jika daunnya merupakan bagian yang lebar, dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam, hingga jika umbi diiris membujur akan tampak jelas susunannya yang berlapis-lapis. Ex: bawang merah (Allium cepa L.)
  2. Yang bersisik (bulbus squamosus), jika metamorfosis daun-daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang dapat merupakan selubung seluruh umbi, melainkan tersusun seperti genting. Ex: lilia (Lilium candidum L.)
d) Sulur (cirrus) atau alat pembelit

Sulur (cirrus) merupakan bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya. Alat ini ditemukan pada tumbuhan yang memanjat saja. Merupakan metamorfosis daun, batang, dan atau akar. Menurut asalnya alat-alat pembelit dapat dibedakan dalam:
  1. Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang). Ex: air mata pengantin (Antigonan leptopus Hook et Arn.) markisah (Passiflora quadrangularis L.), dan anggur (Vitis vinifera L.)
  2. Daun pembelit (sulur daun). Pembagiannya: Tangkai daunnya, ujung daunnya, ujung ibu tangkai daun pada daun majemuk.
  3. Akar pembelit. Ex: panili (Vanilla planifolia Andr.)


e) Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)

Gelembung atau piala merupakan metamorfosis daun atau sebagian daun, dan lazimnya digunakan untuk menangkap serangga.
  1. Piala, biasanya merupakan ujung daun yang diubah menjadi badan menyerupai piala yang lengkap dengan tutupnya. Ex: kantong semar (Nepenthes ampullaria Jack.)
  2. Gelembung, terdapat pada tumbuhan insectivora yang hidup di air. Ex: rumput gelembung (Utricularia flexuosa Vahl.)
f) Duri sejati

Duri yang merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu biasanya sukar ditanggalkan dari batang, dan jika dapat ditanggalkan akan meninggalkan bekas luka. Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi:
  1. Duri dahan (spina caulogeneum). Ex: bogenvil (Bougainvillea spectabilis Wild.)
  2. Duri daun (spina phyllogenum). Ex: kaktus (Cactus sp., Opuntia sp. dll)
  3. Duri akar (spina rhizogenum). Ex: gembili (Dioscorea aculeata L.) dan gembolo (Dioscorea bulbivera L.)
  4. Duri daun penumpu (spina stipulogenum). Ex: susuru (Euphorbia trigona Haw.)
  5. Duri kulit atau duri tempel: metamorfosis suatu alat, melainkan hanya merupakan semacam alat tambahan, jadi hanya menempel pada kulit.
3. Organ aksesoria(organa accsessoria)

Organ accsessoria merupakan organ tambahan pada tumbuh

a. Rambut-rambut atau trikomata (trichomic)

Rambut-rambut atau trikomata yaitu alat-alat tambahan yang berupa rambut-rambut atau sisik-sisik, yang pada pembetukannya hanya kulit luar tubuh tumbuhan saja yang ikut mengambil bagian, oleh sebab itu alat-alat ini biasanya sangat mudah ditanggalkan, trikoma pada tumbuhan dapat berupa :
  1. Sisik bulu (ramentum), ialah bulu-bulu yang pipih yang menutupi batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain, terdapat misalnya pada pakis haji (cycas rumphii)
  2. Sisik (lepis), bagian- bagian yang pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan, misalnya daun atau tangkai daun, terdapat misalnya pada sisi bawah daun durian (durio zibethinus murr)
  3. Bulu-bulu atau rambut halus (pilus), bulu-bulu atau rambut ini sangat bermacam-macam bentuk dan susunannya, ada yang bercabang, ada yang seperty bintang, misalnya pada daun waru (hibiscus tiliaceus L) dan bermacam-macam bentuk lainnya.
  4. Rambut kelenjar (pilus capitatos). Bentuknya seperti bulu-bulu umumnya, tetapi dari bagian ujungnya dapat dikeluarkan suatu zat, misalnya semacam resim, seperti terdapat pada daun tembakau (nicotiana tabacum L). rasa berperekat pada daun tembakau jika diraba, disebabkan oleh semacam resin yang dikeluarkan oleh rambut-rambutnya, yang disini bekerja sebagai kelenjar.
b. Emergensia (emergentia )

Emergensia yaitu alat-alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas bagian – bagian kulit luar, akan tetatpi bagian yang lebih dalam daripada kulit luar pula mengambil bagian pembentukannya. Yang digolongkan dalam emergensial yaitu :
  1. Rambut-rambut gatal atau perangsang (stimulus), yaitu rambut-rambut yang ujungnya mudah patah, dan jika sudah patah ujungnya menjadi alat semacam jarum penyuntik yang tajam, mudah menusuk kulit, dan melaui liang pada ujungnya tadi kedalam kulit dimasukkan zat-zat yang kepada kulit memberikan rasa gatal dan panas, seperti misalnya terdapat pada daun kemaduh (Laportea stimulans Miq).
  2. Duri temple (aculeus), duri yang mudah ditanggalkan dari alat yang mendukungnya, terdapat misalnya pada mawar (rosa sp), pohon randu (ceiba pentandra gaertn).
  3. Alat – alat tambahan bagi tumbuhan dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda, antara lain :
  • Sebagai pelindung terhadap gangguan binatang. Yaitu yang berupa duri , rambut-rambut gatal.
  • Sebagai pelindung terhadap kekeringan, penguapan aiar terlalu besar, misalnya rambut-rambut pada kaktus.
  • Sebagai alat untuk penyerapan air dan zat-zat makanan, yaitu bulu-bulu akar
  • Sebagai alat untuk pemencaran biji, misalnya rambut-rambut- pada biji kapas.
  • Sebagai alat untuk pernafasan , yaitu lentisel.
  • Papila (papillae)
Papila yaitu penjolan – penjolan pada permukaan suatu alat, yang hanya merupakan peninggian dinding sel yang sebelah luar. Papilla ini menyebabkan alat-alat yang memilikinya jika diraba akan terasa halusseperti beludru, biasanya terdapat pada daun mahkota bunga, misalnya pada bunga telang (clitoria ternatea L). rambut – rambut pada biji kapas dan bulu-bulu akar sesungguhnya adalah papilla, tetapi karena panjangnya menjadi seperti rambut atau bulu-bulu.

Lanjutkan ke:
  1. Organ vegetatif tanaman (klik di sini)
    1. Akar (klik di sini)
    2. Batang (klik di sini)
    3. Daun (klik di sini)
    4. Organ metamorfa (klik di sini)
  2. Teknik pembikan tumbuhan vegetatif Alami (klik di sini)
  3. Teknik pembiakan tumbuhan vegetatif buatan (klik di sini)
    1. Stek (klik di sini)
    2. Cangkok (klik di sini)
    3. Menyambung (klik di sini)
    4. Okulasi (klik di sini)
  4. Teknik pembiakan dengan kultur jaringan (klik di sini)
    1. Benih Sintetik (klik di sini)
    2. Embrio rescue (klik di sini)
loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer