Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.
Kimia Tanah
1) pH Tanah
Di dalam tanah pH sangat penting dalam menentukan aktivitas dan dominasi mikroorganisme dalam hubungannya dengan proses-proses sangat erat hubungannya dengan mikroorganisme seperti siklus hara (nitrifikasi, denitrifikasi, dll), penyakit tanaman, dekomposisi dan sintesa kimia organik dan transport gas ke atmosfer mikrobia seperti metan, CH 4 (Hakim, dkk 1986).
2) Unsur-unsur dalam Tanah
a) Nitrogen
Sebagian besar N tanah berada dalam bentuk N organik maka pelapukan N organic merupakan proses yang menjadikan N tersedia bagi tanaman. Nitrogen dibebaskan dalam bentuk ammonium, dan bila keadaan baik ammonium dioksidasikan menjadi nitrit kemudian nitrat. (Soepardi, 1983)
Tanaman mengambil nitrogen terutama dalam bentuk NH4+ dan NO3-. Ion- ion di dalam tanah pertanian berasal dari pupuk-pupuk N yang diberikan serta bahan organik tanah. Jumlahnya tergantung dari jumlah pupuk yang diberikan dan kecepatan perombakan dari bahan-bahan organik (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004).
b) Fospor
Unsur P berperan dalam proses pemecahan karbohidrat untuk energi. Penyimpanan dan peredarannya keseluruh tanaman dalam bentuk ADP dan ATP. Unsur P berperan dalam pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, selanjutnya berperan dalam menentukan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004).
c) Kalium
Jumlah kalium dalam tanah jauh lebih banyak daripada fosfor. Masalah utama ialah ketersediaan. Kalium diikat dalam bentuk-bentuk yang kurang tersedia. Jumlah kalium yang dapat dipertukarkan atau tersedia bagi tanaman tidak melebihi 1 persen dari seluruh kalium tanah (Soepardi, 1983).
Kalium berperan dalam pembelahan sel, pembukaan stomata, fotosintesis (pembentukan karbohidrat), translokasi gula, reduksi nitrat dan selanjutnya sintesis protein dan dalam aktivitas enzim. Kalium juga merupakan unsur logam yang paling banyak terdapat dalam cairan sel, yang dapat mengatur keseimbangan garam-garam atau dengan kata lain mengatur tekanan osmotik dalam sel tanaman sehingga memungkinkan pergerakan air ke dalam akar (Hardjowigeno, 1995).
Lanjutkan ke
Lanjutkan ke
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar