Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Rhizombium dan Pemanfaatannya di Bidang Pertanian

Bakteri Rhizobium merupakan salah satu jenis bakteri penambat nitrogen yang mampu bersimbiosis dengan tanaman, terutama pada tanaman leguminosae. Untuk memanfaatkan simbiosis bakteri rhizobium dengan tanaman leguminosae dalam konsep pertanian organik berkelanjutan, dibutuhkan pemahaman mengenai proses asosiasi antara rhizobium dengan tanaman inang.
loading...

Mikoriza dan Peranannya bagi Tanaman

Mikoriza pertama kali dipublikasikan pada tahun 1840 ketika Robert Hartig menemukan adanya cendawan pada akar tanaman pinus. Tahun 1885 A. B. Frank menamakan asosiasi tersebut sebagai mikoriza. Berdasarkan penemuan tersebut diketahui bahwa mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualisme cendawan (myces) dengan akar (rhiza) tumbuhan tingkat tinggi yang terjadi dalam jaringan akar tanaman atau pada permukaan akar (Rao, 1994).
loading...

Industri Pupuk Hayati (Biofertilizer)

Pupuk hayati (biofertilizer) seringkali dianggap sebagai pupuk organik. Kekeliruan ini sepertinya sepele, namun bisa berakibat fatal jika terdapat kesalahan dalam menggunakannya. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai pengertian dan fungsinya.

Permentan No.2 tahun 2006, menggolongkan pupuk hayati ke dalam pembenah tanah, bukan pupuk organik. Pembenah tanah itu sendiri bisa organik ataupun non organik. Pupuk hayati termasuk dalam pembenah tanah organik. Dalam peraturan tersebut pupuk organik didefinisikan sebagai sekumpulan material organik yang terdiri dari zat hara (nutrisi) bagi tanaman, di dalamnya bisa mengandung organisme hidup atau pun tidak. Sedangkan pupuk hayati merupakan sekumpulan organisme hidup yang aktivitasnya bisa memperbaiki kesuburan tanah.
loading...

Industri Pupuk Bokashi

Bokashi dipopulerkan pertama kali di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. Terminologi bokashi diambil dari istilah bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap. Sedangkan EM4 merupakan jenis mikroorganisme dekomposer untuk membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang.

Proses pembuatan pupuk bokashi relatif lebih cepat dari pengomposan konvensional. Bokashi sudah siap dijadikan pupuk dalam tempo 1-14 hari sejak dibuat, tergantung dari bahan baku dan metode yang digunakan. Membuat bokashi sangat mudah, bisa dilakukan dalam skala rumah tangga maupun skala pertanian yang lebih besar. Berikut ini kami jelaskan tahap-tahapnya.
loading...

Industri Pupuk Organik

Dalam Permentan No.2 tahun 2006, pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.
loading...

Tanaman Kedelai Tahan Penggerek Polong Melalui Transformasi Genetik Gen Cry 1AB dengan Vektor Agrobacterium tumefaciens

Kedelai merupakan tanaman penting di Indonesia setelah padi dan jagung, yang hingga saat ini untuk memenuhi tingginya permintaan masih perlu dilakukan impor dalam jumlah yang sangat tinggi.Kebutuhan kedelai Indonesia meningkat hingga mencapai 2.24 juta setiap tahunnya, padahal produksi kedelai nasional pada tahun 2000 saja, hanya mencapai 1.19 juta ton. Hingga tahun 2000, Indonesia mengimpor kedelai 342.124 ton per tahun dan menghabiskan devisa sebesar USD 200-300 juta (Biro Pusat Statistik Indonesia 2002). Upaya peningkatan produksi kedelai di Indonesia terkendala oleh beberapa faktor, diantaranya adalah tingginya serangan hama penggerek polong kedelai (Etiella zinkenella). Serangan hama ini dapat menurunkan hasil hingga 20-40 % pada areal pertanaman sekitar 11.000 ha setiap tahunnya, bahkan mencapai 90 % apabila tidak dilakukan pengendalian (Nurdin et al., 1995). Serangan hama ini dapat diatasi dengan penggunaan insektisida kimia. Namun demikian, penggunaan fungisida inimenjadi tidak efektif apabila dilakukan pada daerah dengan tingkat serangan yang sangat tinggi. Selain itu penggunaan fungisida yang terus menerus dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan timbulnya resistensi serangga terhadap bahan kimia.
loading...

Transfer T-DNA oleh A. Tumefaciens ke dalam sel tanaman

Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri tanah yang dapat menyebabkan penyakit tumor pada beberapa tanaman. Bakteri menginfeksi melalui bagian yang luka pada batang tanaman dan mengakibatkan tumor pada daerah sekitar akar dan batang tanaman. Penyebab pembentukan tumor bukan berasal dari bakteri itu sendiri tetapi dari plasmid yang dikenal dengan plasmid Ti. Ukuran DNA plasmid Ti cukup besar, berkisar antara 140-235 kb (1 kb = 1000 pasang basa). Selama menginfeksi, sebagian kecil dari DNA plasmid Ti (15-30 kb), disebut T-DNA, ditransfer kedalam inti sel tanaman dan tersisipi kedalam DNA inti sel tanaman. Dari sini T-DNA sudah terintegrasi dan stabil terpelihara dalam genom sel.
loading...

Proses Transformasi Gen oleh Agrobacterium tumefaciens

Dasar dari transformasi genetik oleh Agrobacterium adalah transfer dan integrasi T-DNA ke dalam genom di dalam inti sel tanaman. T-DNA adalah suatu bagian pada tumor inducing (Ti) plasmid yang terdapat di dalam sel Agrobacterium. Ti-plasmid berukuran sekitar 200-800 kbp dan T-region (T-DNA)nya sendiri berukuran sekitar 10% nya (10-30 kbp). T-region ini dibatasi oleh dua sekuen pembatas (border) yaitu right border dan left border yang mengapit T-region. Bagian lain dari Ti-plasmid yang tidak kalah pentingnya adalah vir-region yang mengandung sejumlah gen-gen virulen (virA, virB, virC, virD, virE, virF,virG dan virH) yang berfungsi didalam proses transfer T-DNA ke dalam sel tanaman.
loading...

Agrobacterium dan Peranannya dalam Transfer Gen

Transformasi gen adalah proses dimana DNA asing dimasukkan ke dalam sel tanaman, dimana para pemulian tanaman dapat memasukkan gen asing ke dalam sel atau jaringan tanaman, baik secara langsung maupun tak langsung tanpa merujuk kepada tingkat hubungan genetik atau kompatibelilitas suatu jenis. Teknologi pemindahan gen atau transfer gen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Contoh transfer gen secara langsung adalah perlakuan pada protoplas tanaman dengan eletroporasi atau dengan polyethyleneglycol (PEG), penembakan eksplan gen dengan gene gun atau di vortex dengan karbit silikon. Teknik pemindahan gen secara tak langsung dilakukan dengan bantuan bakteri Agrobacterium. Dari banyak teknik transfer gen yang berkembang, teknik melalui media vektorA. tumefaciens paling sering digunakan untuk metransformasi tanaman, terutama tanaman kelompok dikotil. Bakteri ini mampu mentransfer gen kedalam genom tanaman melalui eksplan baik yang berupa potongan daun (leaf disc ) atau bagain lain dari jaringan tanaman yang mempunyai potensi beregenerasi tinggi.(Adis.2010.)
loading...

Mikroorganisme yang berperan dalam rekayasa genetika tumbuhan

Bahan Ajar Mata Kuliah Bioteknologi Industri
Rizki, S.Si., M.P.

Gambar: Gall pada akar tanaman dikotil
Mikroorganisme yang berperan dalam rekayasa genetika tumbuhan

Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk menghasilkan suatu tanaman transgenik. Secara alami, A. tumefaciens dapat menginfeksi tanaman dikotiledon melalui bagian tanaman yang terluka sehingga menyebabkan tumor mahkota empedu (crown gall tumor).
  
loading...

Dampak Negatif Produk Transgenik

Potensi toksisitas bahan pangan

Transfer genetik terjadi di dalam tubuh organisme transgenik akan muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada bahan pangan. Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam tomat, yang tidak pernah berlangsung secara alami, berpotensi menimbulkan risiko toksisitas yang membahayakan kesehatan. Rekayasa genetika bahan pangan dikhawatirkan dapat mengintroduksi alergen atau toksin baru yang semula tidak pernah dijumpai pada bahan pangan konvensional.

loading...

Contoh Tanaman Transgenik

Beberapa contoh tanaman transgenik yang dikembangkan di dunia tertera pada tabel di bawah ini.
loading...

Proses Perakitan Tanaman Transgenik

Bahan Ajar Bioteknologi Industri
Rizki, S.Si., M.P.

Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning(agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen). Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik).
loading...

Produksi Tanaman Transgenik

Bahan Ajar Mata Kuliah Bioteknologi Industri
Rizki, S.Si., M.P.

Gambar 1: Tanaman Trangenik (Jagung tahan hama dan beras yang mengandung pro-vitamin A)

Tanaman transgenik pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen. Pada tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun 1989 terdapat 30 tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman.
loading...

Bioteknologi Industri Pertanian

Bahan Ajar Mata Kuliah Bioteknologi Industri
Rizki, S.Si., M.P.

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan mampu menjelaskan Bioteknologi Industri Pertanian

Materi Perkuliahan



loading...

Alokasi Sumber-sumber Kehidupan

Bahan Ajar Ekologi Tumbuhan

Species tumbuhan memiliki pola alokasi sumber-sumber kehidupan yang membuatnya tetap bertahan dari kepunahan. Pola-pola ini telah dihasilkan dan diperhalus melalui seleksi alam. Organisme memiliki sejumlah energi dan waktu yang terbatas untuk melengkapi siklus hidupnya. Waktunya sendiri tidak dialokasikan tetapi penting dalam perolehan energi fotosintetik dan dalam pemanfaatan energi untuk pemeliharaan. Sebagian dari total energi yang tersedia digunakan untuk tiap aktivitas dalam siklus kehidupan untuk akar, batang, daun, bunga, benih atau buah dan sebagian untuk pertumbuhan, pemeliharaan atau untuk pertahanan diri. Sejumlah waktu dihabiskan dalam fase dormansi, anakan, fase vegetatif, dewasa dan fase reproduksi.
loading...

Kurva Kehidupan dalam Populasi

Bahan Ajar Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Kurva kehidupan merupakan grafik atau gambaran dari suatu bentu ketahanan hidup dari suatu induvidu dalam kelompok atau populasi. Dalam pengamatan individu-individu dalam populasi ada 3 tipe dalam menggambarkan tingkat kehidupan individu dalam populasi berdasarkan pertambahan umur atau pertumbuhan yaitu:
loading...

Masa Hidup Individu dalam Populasi

Bahan Ajar Ekologi
Rizki, S.Si., M.P.

Suatu populasi dengan presentase individu yang besar pada usia reproduksi yang prima (atau sedikit lebih muda) akan tumbuh secara proporsional, lebih cepat dibandingkan dengan populasi yang memiliki struktur umur yang condong ke arah individu yang lebuh tua. Suatu ciri demografik penting yang berhubungan dengan struktur umur adalah waktu generasi, yaitu rata – rata rentang waktu antara kelahiran suatu individu dengan kelahiran keturunannya
loading...

Susunan Individu pada Populasi

Bahan Ajar Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Setiap individu dalam populasi memiliki sifat yang berbeda dalam laju kelahirann, umur dan rata-rata masa hidup. Susunan individu berdasarkan waktu meliputi laju kelahiran, umur dan rata-rata masa hidup. Susunan individu dalam populasi dapat dikaji berdasarkan skala waktu yang meliputi kelahiran, kematian, laju reproduksi dan masa hidup (umur). Ilmu yang mempelajarinya disebut Demography. 
loading...

Pola Penyebaran Individu dalam Populasi

Bahan Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Pola penyebaran yang paling umum adalah pembentukan rumpun(clump). Tumbuah bisa menjadi terumpu pada tempat-tempat tertentu dimana kondisi tanah dan faktor-faktor lingkungan lain mendukung untuk perkecambahan dalam pertumbuhan (Campbell). Penyebaran individu menggerombol umum terjadi di alam, individu-individu dalam populasi menunjukkan derajad pengelompokan karena adanya kebutuhan yang bersamaan akan faktor-faktor lingkungan.
loading...

Kerapatan atau Kepadatan populasi

Bahan Ajar Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Para ahli ekologi mulai mempelajari suatu populasi dengan mendefenisikan batasan yang tepat pada suatu organisme. Batas suatu populasi bisa merupakan batasan alamiah, ada dua karakteristik penting setiap populasi yaitu kepadatan dan kerapatan. Kepadatan populasi merupakan jumlah individu persatuan luas atau volume.sedangkan penyebaran adalah pola jarak antara individu didalam batas geografis populasi (campbell ). Besarnya suatu populasi akan mengalami perubahan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kelahiran atau regenerasi, kematian, perpindahan masuk, dan perpindahan keluar.
loading...

Populasi Lokal

Bahan Ajar Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Populasi merupakan kumpulan dari sekelompok individu yang mmenempati suatu tempat tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dalam ekologi tumbuhan populasi menggambarkan suatu kerapatan suatu tumbuhan pada suatu daerah. Ekologi populasi sebagian besar berpusat pada faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran dan komposisi populasi

Dalam situasi tertentu sekelompok individu ada kemungkinan secara genetika terisolasi, persilangan hanya memungkinkan terjadi diantara anggota kelompok itu sendiri. Kelompok organisma-organisma yang terisolasi ini biasa disebut “populasi lokal”
loading...

Populasi Tumbuhan

Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami mengenai Populasi Lokal, Kerapatan atau Kepadatan populasi, Pola Penyebaran Individu, susunan Individu,masa Hidup, kurva kehidupan, alokasi Sumber-sumber kehidupan

Materi

Populasi Tumbuhan
  1. Populasi Lokal (klik di sini)
  2. Kerapatan atau Kepadatan populasi (klik di sini)
  3. Pola Penyebaran Individu (klik di sini)
  4. Susunan Individu (klik di sini)
  5. Masa Hidup (klik di sini)
  6. Kurva kehidupan (klik di sini)
  7. Alokasi Sumber-sumber kehidupan (klik di sini)


DAFTAR PUSTAKA

Heddy, S. 1986. Pengantar Ekologi. CV Rajawali. Jakarta.
Odum, Eugene. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Tim Ekologi Tumbuhan USU, akses 2016. Ekologi Tumbuhan



loading...

Embrio Rescue (Penyelamatan Embrio)

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Pada program pemuliaan tanaman, biasanya dilakukan persilangan buatan antara tanaman induk (P) untuk menghasilkan hibrid baru. Persilangan buatan lebih mudah berhasil bila dilakukan antar tanaman dengan hubungan kekerabatan yang dekat. Untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan, seringkali penyilangan dilakukan dengan tanaman liar atau bahkan persilangan dengan varietas yang berbeda bila sifat-sifat tersebut tidak terdapat pada kerabat dekatnya.
loading...

Benih Sintetik

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Perbanyakan tanaman merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk menyediakan materi tanaman baik untuk kegiatan penelitian maupun program penanaman secara luas. Cara perbanyakantanaman dapat digolongkan menjadi dua yaituperbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Pada perbanyakan generatif terdapat kekurangan yaitu waktu berbuah yang lama dan sifat turunan yang tidak samadengan induknya, sehingga perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan alternatif untuk mendapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan tanamaninduknya dalam jumlah besar.
loading...

Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Kultur In-Vitro merupakan suatu metode pengambilan bagian dari tumbuhan seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ dan menumbuhkannya dalam kondisi aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.

Teori yang mendasari teknik Kultur In-Vitro adalah teori sel oleh Schwann dan Scheleiden (1838) yang menyatakan sifat totipotensi (total sinetik potensial) sel yaitu bahwa setiap sel tanaman yang hidup dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat fisiologi yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang utuh jika kondisinya sesuai.
loading...

Teknik Okulasi Pada Tanaman

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Salah satu diantara perkembangbiakan tanaman secara vegetatif adalah dengan Okulasi atau yang disebut juga dengan menempel. Bagian tanaman yang diokulasi adalah mata tunas yang sedang dorman atau kulit batang beserta sedikit kayunya. Tujuan utama Okulasi adalah mendapatkan jenis tanaman baru dengan sifat yang menguntungkan seperti tahan penyakit serta keunggulan-keunggulan sifat yang dimiliki oleh suatu tanaman. Sedangkan untuk tunas yang ditempelkan harus merupakan tunas yang produktif atau kualitas yang tinggi. Bentuk Okulasi yang sering dilakukan oleh para pengelola kebun untuk memperbanyak tanamannya terdiri dari beberapa bentuk, antara lain :
loading...

Teknik Sambung Tanaman

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Tanaman yang sukar di cangkok atau diokulasi maka dapat juga dilakukan perkembangbiakan secara vegetatif dengan cara dengan melakukan penyambungan. Dengan penyambungan diharapkan akan dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :
  1. Jika batang atas berasal dari klon yang produksinya tinggi disambuung dengan batang bawah yang memiliki resistensi terhadap nematoda atau sifat lain yang baik, maka terdapat kemungkinan bahwa tanaman sambungan itu akan memiliki sifat-sifat baik tersebut.
  2. Suatu klon yang sangat susah sekali berakar terkadang masih dapat diusahakan penanamannya denga cara menyambung.
    Teknik Sambung Tanaman
loading...

Perbanyakan Vegetatif dengan Cangkok

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.


Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang atau dahan yang diusahakan berakar terlebih dahulu sebelum di potong dan di tanam di tempat lain. Tidak semua tumbuhan bisa di cangkok. Tumbuhan yang bisa di cangkok hanyalah tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka.
loading...

Perbanyakan Vegetatif dengan Stek Batang, Akar, Daun

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Stek batang pada Manihot utilisima (Ubi Kayu)
Dalam ilmu pertanian stek (cutting atau stuk) atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Ada beberapa keuntungan yang didapat dari tanaman yang berasal dari bibit stek, yaitu:
loading...

Teknik Pembiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami

Bahan Ajar Mata Kuliah Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Teknik pembiakan tumbuhan Secara vegetatif
Vegetatif Alami

Perkembangbiakan vegetatif alami

Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. Berikut ini jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami :

Akar tinggal

Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain.
loading...

Organ Metamorfa Tumbuhan

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Organ metamorfa (organ metamorpha) merupakan organ tumbuhan yang terdiri dari kuncup (gemma), ubi (tuber), umbi (bulbus), sulur (cirrus), Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus) dan duri sejati.

a) Kuncup (gemma)

Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah tunas, jadi terdiri atas calon batang beserta calon daun-daunnya yang dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan baru, tetapi tidak semua kuncup dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan yang baru. Kuncup lazimnya dilindungi oleh alat-alat seperti rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu dan lain-lain. Pada tumbuhan ada kuncup yang selama bertahun-tahun berupa kuncup saja, kuncup ini disebut kuncup tidur atau kuncup laten. Menurut tempatnya kuncup dibedakan dalam tiga macam:
loading...

Daun (Fungsi, Struktur dan Sifat)

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Daun adalah organ utama yang umumnya berupa lembaran berwarna hijau karena mengndung kloroplas di dalam sel – selnya, berbentuk pipih melebar, tumbuh melekat pada batang, cabang, ranting, berbentuk lebar, tipis, menghadap ke atas.

Struktur daun: Pada daun terdapat tulang daun yang merupakan kelanjutan dari pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem) yang terdapat dalam batang.
loading...

Batang (Fungsi, Struktur dan Sifat)

Bahan Ajar Budidaya Pertanian
Rizki, S.Si., M.P.

Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil fotosintesis yang diproduksi oleh daun. Sebagai hasil fotosintesis tersebut dibawa ke seluruh tubuh dan sebagian lagi disimpan pada batang sebagai cadangan makanan. Bagian luar batang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan karena batang tumbuhan memiliki ciri – ciri khusus, seperti batang lunak berwarna hijau dan batang keras berwarna coklat.
loading...

Akar (Fungsi, Sifat, Jenis, Sistem dan Struktur)

Akar

Akar merupakan bagian dari tumbuhan yang umumnya terdapat di bawah tanah dan merupakan kelanjutan dari sumbu tanaman. Struktur akar tersusun atas struktur luar (morfologi) dan struktur dalam (anatomi). Secara morfologi, akar tersusun atas rambut akar dan tudung akar, sedangkan secara anatomi akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Struktur akar tersusun dari akar primer, akar sekunder, rambut akar, ujung akar dan tudung akar (kaliptra). Rambut akar umumnya terbentuk didekat ujung akar dan berumur pendek, serta merupakanperluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Rambut akar berfungsi untuk memperluas daerah absorpsi mineral dan air daridalam tanah. Tudung akar (kaliptra) melindungi ujung akar yang bersifat sangat lunak dan mudah rusak. Bagian luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam,yang didalamnya terdapat enzim yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat tertentu,yang tidak mudah tembus olehujung akar dengan enzim tersebut, ujung-ujung akar dapat menembus dinding bahkan pondasi bangunan yang sangat kokoh sekalipun. Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar darikerusakan akibat pertumbuhan akar menembus tanah.
loading...

Pembiakan Tananam Secara Vegetatif

BAHAN AJAR MATA KULIAH BUDIDAYA PERTANIAN
Dosen : Rizki, S.Si., M.P.

Capaian Pembelajaran
Memahami pembiakan tananam secara vegetatif

Materi Kuliah
loading...

Teknologi Fermentasi di bidang Peternakan


Bahan Ajar Mata Kuliah Bioteknologi Industri
Dosen : Rizki, S.Si., M.P.

Pakan Fermentasi

Pola ternak yang tidak berubah secara turun temurun ternyata masih banyak dilakukan oleh para peternak. hal ini karena kurangnya penyuluh peternakan dan tidak mampu mengcover para peternak di pedesaan, dan layanan internet pun belum masuk pedesaan sehingga membatasi trasformasi ilmu baru kepada para peternak di desa. Yang terjadi adalah mereka jarang sekali menghitung secara bisnis apakah potensinya sudah benar-benar maksimal atau bahkan baru setengah atau malah mungkin baru sedikit dan tidak begitu menguntungkan sebagai suatu lahan usaha. Sebenarnya sangat disayangkan. Kurangnya pengetahuan terhadap ilmu-ilmu peternakan baru, membuat hasil dari bisnis peternakan ini masih jauh dari kata layak. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pakan ternak adalah dengan cara melakukan fermentasi trhadap pakan ternak. Fermentasi adalah jenis respirasi anaerob yaitu proses pelepasan energi yang terjadi dalam ketiadaan oksigen bebas. proses yang mengacu pada mikroorganisme untuk memecah bahan organik untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk tetap hidup, dan membuat senyawa organik seperti alkohol dan asam organik, serta senyawa anorganik seperti karbon dioksida dan hidrogen. Tergantung pada zat yang terbentuk, proses ini disebut fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, fermentasi asam amino, dll.

loading...

Kloning Hewan


Bahan Ajar Mata Kuliah Bioteknologi Industri
Dosen : Rizki, S.Si., M.P.

Kloning Hewan

Kloning dapat diartikan sebagai suatu teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induk yang menjadi donor inti sel somatiknya, pada makhluk hidup tertentu baik hewan maupun manusia. Kloning menurut defenisi ialah reproduksi sel pada suatu organisme tanpa melakukan modifikasi genotipnya. Pada dasarnya kloning merupakan reproduksi nonseksual.
loading...

Bioteknologi di Bidang Peternakan

Bahan Ajar Mata Kuliah Bioteknologi Industri
Dosen : Rizki, S.Si., M.P.

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan mampu menjelaskan Bioteknologi dibidang Peternakan

Materi Kuliah

Bioteknologi Industri dibidang Peternakan
loading...

Pengelolaan Laboratorium



Bahan Ajar Teknik Laboratorium
Rizki, S.Si, M.P.

Pertemuan ke : 3 (tiga)

Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu Memahami pengelolaan laboratorium dan organisasi laboratorium

Materi Perkuliahan
loading...

Mesofita


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Mesofita, kelompok tumbuhan yang bertoleransi pada kondisi tanah yang moderat (tidak dalam keadaan ekstrim). Umumnya tumbuhan darat, termasuk tanaman pertanian, perakaran bercabang banyak dan terbentuk sempurna, stomata daun banyak di permukaan bawah helaian daun, dan layu bila kehilangan total airnya 25%.

loading...

Xerofita


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Xerofita merupakan kelompok tumbuhan yang beradaptasi untuk hidup di daerah kering, tumbuhan ini tahan terhadap kekeringan yang lama, baru layu bila kehilangan 50–75 % kandungan total air. Tumbuhan ini telah teradaptasi untuk daerah ke-ring, sangat sedikit jumlahnya dan lebih terkhususkan jika dibandingkan dengan kelompok lainnya. Xerofita ini dapat dikelompokkan dalam dua sub kelompok besar, yai-tu kelompok yang menghindar terhadap kekeringan (xerofita tidak murni), dan kelompok yang memikul atau menehan situasi kering (Xerofita asli). Penghindar terhadap kekeringan mencegah kekeringan dengan jalan melakukan adaptasi dalam siklus hidup, morfologi, dan fisiologi.

loading...

Halofita


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Halofita merupakan kelompok tumbuhan yang terkhususkan tumbuh pada lingkungan berkadar garam tinggi (kekeringan fisiologi). Tumbuhan yang hidup dalam kadar garam yang tinggi, mempunyai mekanisme untuk menerima garam yang masuk dalam tubuhnya. Halofita harus mampu mengatasi masalah kekeringan fisiologi. Tingginya konsentrasinya garam dalam tanah mungkin menghambat penyerapan air secara osmosis. Pada rawa pantai halofita berada dalam kekeringan saat surut, dan pengaruh kekurangan air dapat diimbangi dengan penyimpanan air dalam tubuhnya sehingga bentuk halofita ini sering memperlihatkan sifat sukulen. Contoh: Achantus ilicifolius dan berbagai tumbuhan di rawa estuaria (USU, 2006 )
loading...

Hidrofita


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Hidrofita : kelompok tumbuhan yang hidup dalam air atau pada tanah yang tergenang secara permanen. Kelompok tumbuhan yang hidup sebagian atau seluruhnya didalam air atau habitat yang basah. Jadi dalam hal ini keadaan air dalam kondisi berlebihan, dan tumbuhan yang hidup mempunyai karakteristika yang khusus, seperti terdapatnya jaringan lakuner terutama pada daun dan akar yang berperan dalam memenuhi kebutuhan akan udara sebagian adaptasi terhadap kekurangan oksigen. Berdasarkan karakteristiknya dikenal 4 sub kelompok hidrofita, yaitu ( USU, 2006 )
loading...

Adaptasi Tumbuhan terhadap Kekurangan dan kelebihan Air


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Kekeringan merupakan situasi yang sering dialami oleh tumbuhan, meskipun dipahami bahwa kurangya curah hujan bukanlah satu-satunya faktor yang dapat menimbulkan masalah kekeringan. Suhu yang tinggi bisa juga memberikan pengaruh kekurangan air ini. Bila musim kering itu bersifat periodik dan merupakan karakteristik daerah, maka tumbuhan yang berada di daerah ini akan memperlihatkan penyesuaian dirinya, berbagai car penyuasaian ini tergantung pada tumbuhan itu. Umumnya memperlihatkan reduksi dari daun dan dahan, memperpendek siklus hidup atau biji pada pada atau dekat. permukaan, rambut akar bertambah banyak, sel kutikula menebal,d inding sel mengandung lebih banyak ikatan lipid, jaringan polisade berkembang lebih baik tetapi sebaliknya dengan bungkarang,sel dan ruang antar sel mengecil tetapi jaringan lignin membesar. Kecepatan fotosintess, tekanan osmosis dan permeabilitas protoplasma meninggal dan di ikuti dengan penurunan viskositas protoplasma, akibatnya perbandingan tepung dan gula menjadi besar. sehingga secara total tumbuhan menjadi tahan terhadap kelayuan.Berbagai usaha untuk mengatasi kekurangan air atau mengurangi kebutuhan air bagi tumbuhan (USU, 2006)
loading...

Efisiensi Transpirasi


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Jenis tumbuhan yang berbeda memerlukan jumlah air yang berbeda pula untuk pertumbuhannya. Perbandingan antara produktivitas bersih dengan air yang ditranspirasikan merupakan efesiensi transpirasi dari tumbuhan. Biasanya dinyatakan sebagai berat air yang ditranspirasikan dalam gram untuk menghasilkan 1 gram berat organik kering. Misalnya, efesieni transpirasi dari gandum adalah 507, kentang 408, dan tanaman di daerah kering 250.
loading...

Kekurangan dan Kelebihan Air


Di lingkungan daratan dengan situasi kelebihan air maka tanah menjadi jenuh air,permasalahan utama pada situasi seperti ini tidak ada nya udara dalam tanah sehingga perakaran Tumbuhan tidak bisa bernafas dan juga tnah sering menjadi asam.
loading...

Laju Kehilangan Air


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Jumlah air yang diperlukan oleh tumbuhan dan konsekuensinya daya toleransi terhadap lingkungan adalah ditentukan utamnya oleh laju kehilangan air,yang harganya tidak saja dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tapi juga oleh keadaan tumbuhan itu sendiri. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan udara, dan angin berperan terhadap laju penguapan dan mempengaruhi jumlah air yang hilang dari tumbuhan ( USU. 2006 )
loading...

Hubungan antara Vegetasi dengan Air dan Atmosfer

Tumbuhan dan Air (Sumber: https://pxhere.com/en/photo/1113881)
Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa dapat mengenal dan mampu memahami tentangHub ungan antara Vegetasi dan Faktor Lingkungan berupa air dan atmosfer

Materi Perkuliahan

Hubungan antara Vegetasi dan Faktor Lingkungan : Air dan Atmosfer
  1. Masuknya air dalam tumbuhan (Klik di sini)
  2. Laju Kehilangan Air (Klik di sini)
  3. Kekurangan dan kelebihan Air (Klik di sini)
  4. Efisiensi Transpirasi (Klik di sini)
  5. Adaptasi Tumbuhan terhadap kekurangan dan kelebihan Air (Klik di sini)
  6. Pengelompokan dan karakteristik tumbuhan berdasarkan kadar air tanah (Klik di sini)
loading...

Adaptasi Tumbuhan Terhadap Tanah



Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Adaptasi tumbuhan terhadap tanah umumnya terjadi pada tumbuhan darat, seperti:
  1. Menggugurkan daunnya pada musim kemarau panjang. Contoh : tumbuhan jati, akasia, randu, flamboyan.
  2. Mematikan tubuh bagian yang di atas permukaan tumbuhan yang sebagian tubuhnya tanah. Tumbuhan yang beradaptasi dengan cara seperti ini tidak tampak di atas tanah sepanjang musim kemarau. Gramineae (padi-padian), Zingiberaceae (jahe-jahean), Liliaceae, Araceae
  3. Daunnya kecil, berbentuk jarum atau berbentuk sisik, misalnya pada kaktus. 
  4. Daunnya tebal dan mempunyai sedikit stomata.
  5. Stomata terletak di permukaan bawah daun, atau tersembunyi pada lekukan urat-urat daun.
  6. Daun berlapis kutikula tebal dan berbulu.
loading...

Profil Tanah


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Profil tanah

Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah. Horison-horison tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai dibawah dengan huruf : O, A, B, C dan R. Horison O adalah profil tanah bagian atas yang terdiri dari seresah tanah atau bahan organik tanah yang masih segar, lapisan ini merupakan guguran dari daun-daun dan ranting pohon yang menutupi lapisan atas tanah. Bagian horison O merupakan horison "Organik" yang terdiri dari beberapa lapisan L = litter, F = Fermentation, dan H = Humus. 
loading...

Organisme dalam Tanah


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Organisme tanah dikelompokan berdasarkan berbagai kategori, berdasarkan peranannya, organisme tanah dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
  1. organisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, 
  2. organisme yang merugikan tanaman, 
  3. organisme yang tidak menguntungkan dan tidak merugikan.
loading...

Sifat Kimia Tanah


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Kimia Tanah

1) pH Tanah

Di dalam tanah pH sangat penting dalam menentukan aktivitas dan dominasi mikroorganisme dalam hubungannya dengan proses-proses sangat erat hubungannya dengan mikroorganisme seperti siklus hara (nitrifikasi, denitrifikasi, dll), penyakit tanaman, dekomposisi dan sintesa kimia organik dan transport gas ke atmosfer mikrobia seperti metan, CH 4 (Hakim, dkk 1986).
loading...

Sifat Fisika Tanah


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisik yang terjadi dalam tanah. Karena pengertian fisika meliputi materi dan energi, maka fisika tanah membahas pula status dan pergerakan material serta aliran dan transformasi energi dalam tanah.

loading...

Faktor Edafik (Tanah)


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Faktor edafik (tanah)

Faktor-faktor edafik adalah faktor-faktor yang bergantung pada keadaan tanah, kandungan air dan udara di dalamnya. Perbedaan-perbedaan pada tanah sering merupakan penyebab utama terjadinya perubahan vegetasi dalam daerah iklim yang sama. Oleh sebab itu, faktor edafik mempunyai arti yang sangat besar bagi geografi tumbuhan.

loading...

Phytogeografi


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Phytogeografi

Fitogeografi merupakan ilmu yang banyak mempelajari tentang distribusi tumbuhan dari mulai kontrol distribusi individual hingga faktor-faktor yang mempengaruhi total komunitas dan semua tmbuh-tumbuhan. Fitogeografi dibagi dua bidang utama, yaitu: 
Fitogeografi ekologi, yaitu menerangkan bagaimana peranan komponen biotik dan abiotik dalam mempengaruhi persebaran tumbuhan. 
Fitogeografi historical, yaitu mengenai rekonstruksi dari sejarah persebaran dan kepunahan dari taksa tumbuhan tertentu.
loading...

Pengaruh Keterbukaan


2. Pengaruh keterbukaan

Lahan yang berada di tempat yang terbuka akan terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari memberikan berbagai pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, selain menyediakan sumber energi untuk fotosintesis. Ketiadaan sinar akan mempengaruhi status fisiologi jaringan tanaman. Kandungan karbohidrat akan berkurang pada intersitas cahaya rendah atau gelap. Perubahan pada level hormon endogenis atau komponen fisiologis lainnya dapat dipengaruhi oleh perubahan intensitas cahaya, durasi, atau kualitas cahaya. Pengaruh ini mungkin terjadi pada tanaman tetua atau kultur pada tahap tertentu (Yuliarti, 2010).

loading...

Pengaruh Kemiringan


1.  Pengaruh kemiringan

Kemiringan lereng menunjukan besarnya sudut lereng dalam persen atau derajat. Dua titik yang berjarak horizontal 100 meter yang mempunyai selisih tinggi 10 meter membentuk lereng 10 persen. Kecuraman lereng 100 persen sama dengan kecuraman 45 derajat. Selain dari memperbesar jumlah aliran permukaan, semakin curamnya lereng juga memperbesar energi angkut air. Jika kemiringan lereng semakin besar, maka jumlah butir-butir tanah yang terpercik ke bawah oleh tumbukan butir hujan akan semakin banyak. Hal ini disebabkan gaya berat yang semakin besar sejalan dengan semakin miringnya permukaan tanah dari bidang horizontal, sehingga lapisan tanah atas yang tererosi akan semakin banyak. Jika lereng permukaan tanah menjadi dua kali lebih curam, maka banyaknya erosi per satuan luas menjadi 2,0-2,5 kali lebih banyak (Arsyad, 2000).
loading...

Hubungan Vegetasi dengan Tanah


Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
Rizki, S.Si., M.P.

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami hubungan vegetasi dengan tanah

Materi Perkuliahan
Hubungan antara Vegetasi dan Faktor Lingkungan : Tanah
loading...

Bahaya Perkembangan Bioteknologi


Rizki, S.Si., M.P.

Bahaya perkembangan bioteknologi 
  1. Munculnya senjata biologis, Perkembangan biteknologi bukan hanya berdampak positif terhadap kesejahteraan manusia, adanya teknik-teknik rekombinan gen, memungkin kan dibuat dan dikembangkannya organisme-organisme yang dapat merugikan manusia. Senjata biologi yang memanfaatkan organisme hidup ini jauh lebih membahayakan dari senjata kimia, senjata kimia memiliki batasan atau jarak radiasi, sedangkan senjata biologi yang dibuat dari organisme hidup dapat menyebar kewilayah yang sangat luas 
  2. Memunculkan organisme strain yang tidak diinginkan, Proses penelitian “try and error” memungkinkan munculnya organisme yang tidak diinginkan, misalnya terjadi mutasi pada organisme yang dijadikan sampel penelitian, atau bisa juga dari hasil rekombinan DNA didapatkan organisme baru yang patogen 
loading...

Aplikasi dan Pengembangan Bioteknologi



Bidang Pertanian 
  1. Pembentukan tumbuhan tahan hama 
  2. Pembuatan tumbuhan yang mampu menambat nitrogen 
  3. Biopestisida 
  4. Kultur sel dan jaringan 
  5. Tanaman transgenik 
  6. Varietas tumbuhan baru 

loading...

Sejarah dan Perkembangan Bioteknologi


Rizki, S.Si., M.P.

Proses pemanfaatan jasad hidup atau yang dikenal dengan istilah bioteknologi ini telah berkembang semenjak ribuan tahun yang silam, sekitar 3000 tahun sebelum masehi, telah dilakukan pembuatan minuman beralkohol melalui proses fermentasi yang dilakukan oleh mikroba. Meskipun belum ada dasar ilmu yang melatarbelakangi proses fermentasi tersebut, namun perbuatan minuman beralkohol pada masa ini telah berkembang pesat.
loading...

Biotekologi Modern


Rizki, S.Si., M.P

Bioteknologi modern atau bioteknologi yang mengarah ke molekular mengalami perkembangan yang sangat cepat, seiring dengan perkembangan teknik-teknik dalam biologi molekular. Bioteknologi molekular ini tidak berdiri sendiri akan tetapi memiliki dasar dan berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu seperti biologi sel, biokimia, genetika, mikrobiologi dan biologi molekular.
loading...

Bioteknologi konvensional


Rizki, S.Si., M.P.

Bioteknologi konvensional

Berdasarkan kondisi pelaksanaannya bioteknologi ini dibedakan pada kondisi yang non steril dan kondisi yang steril (atau membutuhkan area khusus) dan belum ditunjang berdasarkan ilmu-ilmu tertentu. Pada kondisi non steril proses bioteknologi masih dilakukan dalam kondisi belum menggunakan area khusus, umumnya masih menggunakan mikroorganisme secara langsung dan dilakukan dengan cara sederhana. Ciri khas bioteknologi pada masa ini yaitu teknologi dan prosedur kerjanya diciptakan dan lahir melalui proses coba-coba dan berdasarkan temuan yang tidak disengaja atau berdasarkan hasil pengamatan dan proses alami. Pengembangannya belum berdasarkan landasan teori atau ilmu yang terstruktur dan sistematis. Produk yang dihasilkan masih belum murni. Contoh: tapai Ketan dan tapai singkong (Saccharomyces cereviciae), Roti (Saccharomyces cereviciae) Tempe (Rhizopus oryzae), Oncom (Neurospora sitophyla) Yoghurt (Lactobacillus bulgaricus) Mentega (Streptococcus lactis), Kecap (Aspergillus oryzae), Nata De Coco (Acetobacter xylinium)
loading...

Pengelompokan Bioteknologi


Jenis Bioteknologi

Menurut waktunya atau periode lahirnya dan produk yang dihasilkan, bioteknologi tersebut dapat dibagi menjadi:

Bioteknologi konvensional atau tradisional ialah Bioteknologi dimana produk yang dihasilkan tanpa melibatkan perubahan susunan gen. bioteknologi ini masih dikerjakan secara sederhana namun saat ini biotek konvensional juga telah melibatkan teknologi yang sudah modern, misalnya dalam produksi bahan makanan fermentasi, minuman beralkohol, dan lain-lain
loading...

Pengantar Bioteknologi


Rizki, S.Si., M.P.
Materi Perkuliahan

Pendahululuan Bioteknologi Industi
loading...

Perkembangan Bioetika Nasional

1. PerUndang-Undangan 
  1. Perubahan Keempat UUD 45 Pasal 31 ayat (5) yang menyatakan bahwa“Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agamadan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”
  2. Undang-Undang No.18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK pada pasal 22 yang mengamanatkan bahwa Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara serta keseimbangan tata kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup 
loading...

Bioetik Penggunaan Hewan Percobaan



  1. Ketepatan prosedur yang dikenakan pada hewan coba harus mempunyai relevansi yang kuat dengan kesehatan manusia dan hewan secara khusus dan secara luas mempunyai nulai tambah untuk kesehatan masyarakat. 
loading...

Beberapa Persoalan Bioetika

  1. Kloning 
  2. Rekayasa mikroba yang berpotensi untuk senjata biologi 
  3. Perlu informed-consent terhadap info genetika seseorang 
  4. Penggunaan informasi kedokteran untuk keperluan non-medis yang melanggar privasi (hak pribadi) 
  5. Penelitian sel dan embrio manusia 
  6. Penggunaan dan kepemilikan jaringan manusia 
  7. Ajuan paten untuk “temuan” gen (paten prosesnya atau paten produknya) 
  8. Akses terhadap kergaman hayati 
  9. Keamanan pangan produk transgenik
loading...

Fungsi Bioetika

  1. Penelaah prinsip-prinsip bioetika dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengkaji dampaknya pada masyarakat. 
  2. pemajuan etika terhadap arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang ilmu-ilmu hayati. 
  3. pemberian pertimbangan kepada pemerintah untuk hal-hal yang berkanaan dengan etika bagi industri, khususnya bioindustri, organisasi penelitan, organisasi profesi ilmiah , perorangan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan manusia, hewan. Tumbuhan, jasad renik dan lingkungan hidup. 
loading...

Penelitian yang Sesuai dengan Etika


  1. Untuk memperoleh informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara apapun 
  2. Disain penelitian harus memenuhi syarat ilmiah 
  3. Metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan penelitian dan bidang ilmu pengetahuan 
  4. Peneliti dan semua tenaga pendukung harus kompeten dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalamannya
loading...

Prinsip-prinsip etik dalam penelitian


loading...

Intrumen International Terkait dalam Bioetika


Universal Declaration on Human Genome and Human Rights, UNESCO 29thGeneral Conference (1997) 

International Declaration on Human Genetic Data(ID-HGD), UNESCO 32ndGeneral Conference; deklarasi ini juga memuat ketentuan-ketentuan mengenai human proteomic data(2003) 

loading...

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer