Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Kloning Hewan


Bahan Ajar Mata Kuliah Bioteknologi Industri
Dosen : Rizki, S.Si., M.P.

Kloning Hewan

Kloning dapat diartikan sebagai suatu teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induk yang menjadi donor inti sel somatiknya, pada makhluk hidup tertentu baik hewan maupun manusia. Kloning menurut defenisi ialah reproduksi sel pada suatu organisme tanpa melakukan modifikasi genotipnya. Pada dasarnya kloning merupakan reproduksi nonseksual.
Kloning hewan merupakan teknik membuat keturunan pada hewan dengan kode genetik yang sama dengan induk yang menjadi donor inti selnya. Proses kloning ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sel somatic atau sel tubuh hewan yang akan dibuat klonnya. Kemudian ambil sel telur pada hewan yang sejenis, selanjutnya sel telur dikeluarkan nukleusnya, sel telur ini di injeksikan dengan sel somatik hewan yang akan dibuat klonnya. Proses pembelahan sel ini dilakukan dengan pemberian gelombang elektromagnetik pada sel telur, dan selanjutnya sel telur di tanam pada uterus hewan sejenis.


Gambar 2. Proses pengeluaran material genetik pada sel telur

Kloning merupakan metoda untuk memultiplikasi genotip hewan. metode ini memiliki keunggulan tertentu misalnya untuk melakukan penyelamatan pada hewan yang hampir punah. Walaupun keberhasilan produksi hewan kloning lewat transfer inti sel somatik telah dicapai pada berbagai spesies, seperti domba, sapi, mencit, kambing, babi, kucing, kelinci dan hewan lainnya namun efisiensinya sampai sekarang masih sangat rendah yakni kurang dari 1 persen keberhasilan melakukan kloning, dengan hanya sekitar 10 persen yang lahir hidup.

Gambar 3. Proses kloning pada hewan

Sejarah tentang hewan kloning telah muncul sejak awal tahun 1900, tetapi contoh hewan kloning ini, baru dipublikasikan memalui penelitian Wilmut et al. (1997), dan untuk pertama kali membuktikan bahwa kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia dewasa. Hewan kloning tersebut dihasilkan dari inti sel epitel domba dewasa yang dikultur dalam suatu medium, kemudian ditransfer ke dalam ovum domba yang kromosomnya telah dikeluarkan, pada akhirnya menghasilkan anak domba kloning yang di beri nama Dolly.

Kloning hewan melalui transplantsi inti melibatkan beberapa tahapan penting yaitu :
  1. Penyediaan ovum yang sudah matang
  2. Pengeluaan kromosom yang terdapat dalam ovum (enucleation)
  3. Transfer inti sel hewan yang dikloning ke dalam ovum enuklease
  4. Fusi sel
  5. Aktivasi embrio yang baru terbentuk
  6. Kultur embrio in vitro
  7. Transfer embrio yang dkloning ke induk resipien
Kelemahan kloning

Selama proses kloning terdapat banyak sekali kelemahan, diantaranya adalah :

1. Tingkat kegagalannya yang tinggi

Dalam melakukan kloning kegagalan yang akan mungkin terjadi dapat ditemukan antara lain pada proses
  • Enucleated sel telur dari inti
  • Proses transfer inti sel baru ke ovum resepien
  • Sel telur dengan inti yang baru kemungkinan tidak kompatibel atau tidak berkembang dengan baik
  • Implantasi embrio ke ibu pengganti mungkin gagal 
  • Kehamilan itu sendiri akan gagal
2. Masalah selama perkembangan selanjutnya

Hewan hasil kloning cenderung susah untuk bertahan hidup. Kebanyakan hewan hasil kloning lahir dengan keabnormalan organ. Misalnya permasalahan pada pernapasan, aliran darah, atau organ-organ tubuh lainnya. Ketidaknormalan organ-organ ini menyebabkan hewan hasil kloning susah untuk bertahan hidup

3. Pola ekspresi gen abnormal

Dalam kloning, nukleus yang dipindahkan tidak memiliki program yang sama dengan embrio alami. Tentunya hal ini Disesuaikan dengan keinginan ilmuwan untuk memprogram ulang inti sel tersebut. Pemrograman yang tak lengkap akan menyebabkan embrio dalam perkembangannya akan mengalami kegagalan.

Hewan-hewan hasil kloning
  1. Kecebong (1952)
  2. Ikan (1963)
  3. Tikus (1986)
  4. Domba Dolly (1998)
  5. Monyet (2000)
  6. Sapi, kucing (2001, dilap 2004)
  7. Anjing jenis afgan dan pudel Seoul National University di Korea Selatan
  8. 27 maret 2007 ilmuan di Korea Selatan berhasil mengkloning serigala langka 
loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer