Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Produksi Tanaman Transgenik

Bahan Ajar Mata Kuliah Bioteknologi Industri
Rizki, S.Si., M.P.

Gambar 1: Tanaman Trangenik (Jagung tahan hama dan beras yang mengandung pro-vitamin A)

Tanaman transgenik pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen. Pada tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun 1989 terdapat 30 tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman.
Secara sederhana tanaman transgenik dibuat dengan cara mengambil gen-gen tertentu yang baik pada makhluk hidup lain untuk disisipkan pada tanaman, penyisipan gen ini melalui suatu vektor (perantara) yang biasanya menggunakan bakteri Agrobacterium tumefeciens untuk tanaman dikotil atau partikel gen untuk tanaman monokotil, lalu diinokulasikan pada tanaman target untuk menghasilkan tanaman yang dikehendaki (Muladno, 2002).

Tujuan dari pengembangan tanaman transgenik ini diantaranya adalah :
  1. menghambat pelunakan buah (pada tomat).
  2. tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, virus.
  3. meningkatkan nilai gizi tanaman. Dan
  4. meningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang ektrem seperti lahan kering, lahan keasaman tinggi dan lahan dengan kadar garam yang tinggi.
Apakah rekayasa genetik? Rekayasa adalah rancang bangun (otak atik) sedangkan genetik dari kata gen yang berarti materi pembawa sifat dari makhluk hidup. Sebagai contoh ada mangga yang rasanya manis ada juga yang rasanya kurang manis, meskipun sama-sama buah mangganya dan tumbuh pada tanah yang sama tapi mempunyai rasa yang berbeda.

Tanaman transgenik pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen. Pada tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun 1989 terdapat 30 tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman.

Sifat-sifat itu dikendalikan oleh suatu bagian dari DNA yang disebut dengan gen. Sebagai contoh Gen inilah yang memegang kendali mengapa angrek-angrek memiliki bunga yang menarik sedangan dan tomat tidak memiliki bunga yang menarik, namun buahnya dapat dikonsumsi. Sederhananya apabila kita dapat mengisolasi potongan gen yang akan mengekspresikan buah tomat, lalu potongan gen tersebut lalu sisipkan pada DNA angrek, maka angrek yang tidak hanya berbunga tetapi juga dapat memiliki buah seperti buah tomat yang dapat dimakan, jika gen tersebut terekspresi.

Pada dasarnya prinsip pemuliaan tanaman, baik yang modern melalui penyinaran untuk menghasilkan mutasi maupun pemuliaan tradisional sejak zaman Mendel, adalah sama, yakni pertukaran materi genetik. Baik seleksi tanaman secara konvensional maupun rekayasa genetika, keduanya memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan kombinasi sifat keturunan (unggul) yang diinginkan. Bedanya, pada zaman Mendel, kode genetik belum terungkap. Proses pemuliaan dilakukan dengan ”mata tertutup” sehingga sifat-sifat yang tidak diinginkan kembali bermunculan di samping sifat yang diharapkan. Cara konvensional tidak mempunyai ketelitian pemindahan gen. Sedangkan pada new biotechnology pemindahan gen dapat dilakukan lebih presisi dengan bantuan bakteri, khususnya sekarang dengan dikembangkannya metode-metode DNA rekombinan.

Rekayasa genetika memiliki potensi sebagai teknologi yang ramah lingkungan .Selain ramah lingkungan teknologi rekayasa genetika diharapkan akan dapat membantu mengatasi masalah pembangunan pertanian yang tidak lagi dapat dipecahkan secara konvensional. Contohnya dalam rangka meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan penduduk yang selalu bertambah salah satu kendala utamanya adalah adanya gangguan hama dan penyakit. Survei sekilas dari literatur majalah ilmiah mengenai tanaman transgenik menunjukkan bahwa tanaman transgenik dibuat untuk beberapa tujuan yaitu : pengembangan teknik transformasi baru, studi dasar mengenai peranan atau fungsi suatu gen, dan perbaikan tanaman untuk tujuan khusus. Dengan rekayasa genetika sudah dihasilkan tanaman transgenik yang memiliki sifat baru seperti tanaman transgenik yang tahan terhadap hama, tanaman kedelai yang tahan terhadap herbisida dan tanaman transgenik yang mempunyai kualitas hasil yang tinggi.

Kemajuan ini sangat penting dan dalam kenyataan jumlah tanaman transgenik yang diproduksi setiap tahun semakin meningkat. Hingga tahun 1988 hanya ada sekitar 23 tanaman transgenik. Jumlah tersebut meningkat menjadi 30 pada tahun 1989 dan lebih dari 40 pada tahun 1990. Tanaman transgenik direkayasa pertama kali pada tahun 1980-an. Hall, Kemp dan kawan-kawan telah mentransfer gen b–faseolin dari kacang-kacangan ke kromosom bungan matahari. Perkembangan lebih lanjut telah memungkinkan untuk melakukan transformasi genetik ke eksplan yang mampu beregenerasi seperti daun, batang dan akar. Terobosan terakhir dalam hal meregenarasikan tanaman monokot transgenik telah menghilangkan penghambat utama dalam usaha untuk perbaikan sifat tanaman serealia. Dalam makalah ini akan dibahas kekhawatiran konsumen untuk mengkonsumsi tanaman transgenik : berbahaya atau tidak (Arsyad, 2011)

Lanjutkan ke materi:

loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer