Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Teknik Penyimpanan Alat dan Bahan Kimia

Penyimpanan Alat-Alat Laboratorium

Pedoman Umum Penyimpanan 
  1. Setelah digunakan dikembalikan di tempat semula 
  2. Dikontrol periodik 
  3. Pertimbangan menyimpan berdasarkan jangkauan untuk menghindari kecelakaan 
  4. Botol besar disebelah bawah, kecil di atas 
  5. Lemari ditempat khusus 
  6. Disimpan pada tempat yang sesuai dan terpisah (padat, cair, gas, mudah terbakar, higroskopis, mudah menguap) 
Cara Menyimpan Alat Laboratorium IPA 

Cara menyimpan alat laboratorium IPA dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya.Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna/praktikan. 

Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing.Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium IPA. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat yaitu : 
  1. Bahan dasar pembuatan alat 
  2. Bobot alat 
  3. Kepekaan alat terhadap lingkungan 
  4. Pengaruh alat yang lain 
  5. Kelengkapan perangkat alat dalam suatu set 
Cara menyimpan bahan laboratorium IPA 

Cara menyimpan bahan laboratorium IPA dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti : 
  1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik. 
  2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca. 
  3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening. 
  4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya. 
  5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi. 
  6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan. 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan bahan, yaitu : 
  1. Wujud zat : Padat Disimpan terpisah dari cair 
  2. Konsentrasi zat : Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah dan khusus , misalnya HCl pekat 
  3. Bahaya dari zat : Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas (lebih tinggi dari badan) 
  4. Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus diberi label 
  5. Kepekaan zat terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya disimpan dalam botol cokelat 
  6. Kemudahan menguap : zat yang mudah menguap disimpan ditempat yang dingin dan sejuk serta hindarkan dari cahaya langsung 
  7. Larutan indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang dilengkapi dengan pipet tetes pada sumbatnya).
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium secara umum, antara lain: 
  1. Aman, Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang. 
  2. Mudah dicari , Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci). 
  3. Mudah diambil , Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia. 
Langkah - Langkah Penyimpanan : 
  1. Bersihkan ruangan penyimpanan alat dan bahan 
  2. Periksa data ulang alat dan bahan yang ada 
  3. Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan di atas. 
  4. Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas Laboratorium, keadaan alat dan bahan diatas. 
Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : 
  1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur. 
  2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang. 
  3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass. 
  4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu. 
  5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad. 
  6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik. 
Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat.Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.Alat – alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang dapat diletakkan di meja demonstrasi adalah : kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi. 

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut : 
  1. Udara; Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan. 
  2. Air dan asam – basa; Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan. 
  3. Suhu ; Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan: alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika. 
  4. Mekanis; Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan. 
  5. Cahaya; Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap. 
  6. Api; Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer