Ecotype Tumbuhan |
Linnaeus dan pakar taksonomi sesudahnya menyadari bahwa spesies itu tidaklah homogen: anggota tubuhnya berbeda dalam ketinggian, ukuran dan waktu berbunga, atau sifat-sifat lainnya dapat berubah karena intensitas cahaya, ketinggian lintang, ketinggian tempat atau sifat-sifat tempat lainnya.
Melalui eksperimen yang dilakukan oleh Gote Turesson pada awal abad dua puluh menyatakan bahwa banyak variasi pada spesies menurun daya menunjukan adaptasi terhadap lingkungan tertentu. Dia menanam spesies tumbuhan tertentu yang diambil dari berbagai negara di Eropa dengan berbagai kondisi lingkungan dan berbagai perwujudan di suatu kebun percobaan. Tureson menyebutnya sebagai ekotipe. Ekotipe adalah sebagai hasil dari respon genetis populasi terhadap habitat.
Konsep ekotipe ini penting karna menekankan heterogenitas genetis dari spesies taksonomi dan pengaruh lingkungan lokal terhadap morfologi,dan tingkah laku. Konsep ekotipe tidak lagi diskrit dan berbeda satu dengan yang lain seperti dalam spesies. Konsep ekotipe yang bertangga bertingkat dari Turesson harus diganti dengan konsep Ekoklin. Ekoklin adalah gradasi sifat-sifat spesies (atau komunitas atau ekosistem) yang dikaitkan dengan gradasi lingkungan. Ekoklin digunakan untuk memprediksi gradasi lingkungan sendiri (Hansons,1962). Memang disadari bahwa habitat itu kadang-kadang diskrit pula. Untuk keperluan inilah konsep ekotipe lebih digunakan.perhatikan gambar dibawah ini untuk memahami konsep ekotipe dan ekoklin.
Lanjutkan Materi
Lanjutkan Materi
- Komponen Lingkungan (klik disini)
- Hubungan antar Faktor Lingkungan (klik di sini)
- Hukum Minimum Liebig (klik di sini)
- Hukum Toleransi dari Shelford (klik di sini)
- Faktor Pembatas (klik di sini)
- Konsep Relung (Niche) (klik di sini)
- Species Taksonomi dan Ekologi (klik di sini)
- Ekotype (klik di sini)
- Komunitas (klik di sini)
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar