Bahan Ajar Biologi Dasar
Rizki, S.Si.,M.P.
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut dengan neuron. Jaringan saraf terdistribusi diseluruh tubuh sebagai suatu jaringan komunikasi terpadu. Sel-sel saraf memperlihatkan banyak jaluran panjang dan beberapa jenis sel glia atau neorglia. Neuron biasanya menerima informasi dari dendrit dan badan sel dan mengantarkannya melalui akson. Struktur neutron ini dapat dilihat pada gambar terlampir.
Neuron terdiri dari badan sel, benang akson (neurit), dan dendrit. Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan atas neuron sensotik, neuron motorik, neuron konektor dan neuron ajustor. Dendrit dari neuron sensorik mempunyai hubungan dengan reseptor, sedangkan aksonnya berhubungan dengan akson lainnya. Neuron sensorik mengantar ransangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron motorik mempunyai dendrit yang menghubungkan neuron lain, dan aksonnya dihubungkan dengan efektor. Neuron motorik ini mengantarkan tanggapan rangsangan dari pusat susunan saraf ke efektor. Neuron konektor mempunyai dendrit dan akson yang dihubungkan dengan neuron lain. Neuron ajustor terdapat di otak dan sumsum belakang, menghubungkan neuron-neuron motorik dan sensorik.
Ujung-ujung saraf bertemu dalam bentuk sinapsis. Bila suatu impuls sudah sampai ke ujung neuron, maka timbillah suatu zat yang disebut neuro humor yang dapat menghantarkan impuls tersebut menyeberang sinapsis menuju ke neuron berikutnya.
Untuk memperjelas bahasan mengenai jaringan dasar ini diharapkan mahasiswa memperhatikan tabel dan gambar yang disajikan pada bagian belakang.
Jaringan saraf merupakan salah satu penyusun sistem koordinasi tubuh yakni sistem yang mengatur sistem kerja semua alat – alat tubuh berdasarkan stimulus (rangsang) yang datang. Sistem koordinasi melibatkan sistem saraf, hormon, dan indera. Ketiga sistem tersebut memiiki fungsi dan karakter yang beragam. Jaringan saraf yang menyusun sistem saraf memiliki karakter “fast respon” dibanding sistem hormon.
Saraf memiliki fungsi yang amat penting yaitu:
1. Menerima rangsang
Rangsang dapat berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Contoh rangsang yang datang dari luar ialah cahaya, suhu, sentuhan, dan lainnya. Sementara rangsang yang berasal dari dalam tubuh yaitu rasa lapar, mengantuk, dan lainnya. Semua perubahan tersebut akan diterima oleh saraf dan akan diteruskan ke bagian pusat saraf untuk ditanggapi. Kelompok sel saraf yang menerima rangsang dan meneruskanya ke pusat saraf disebut saraf sensorik.
2. Mengolah rangsang
Bagian ini merupakan fungsi dari kelompok sel saraf yang menyusun pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang) disebut sebagai saraf konektor / interneuron. Berfungsi menerima rangsang dari saraf sensorik dan mengolah atau menentukan jawaban dari rangsang yang masuk tersebut.
3. Memberikan tanggapan
Setiap rangsang yang datang akan diterima oleh saraf, kemudian saraf tersebut akan diolah untuk ditentukan tanggapan yang tepat akan rangsang yang masuk. Tanggapan yang diberikan akan beragam, ditentukan pada jenis rangsang yang datang dan bervariasi pada tiap hewan. Tanggapan yang merupakan hasil pengolahan rangsang yang masuk akan diteruskan/disampaikan oleh sel saraf motorik (efektor: otot dan kelenjar).
C. Ciri-Ciri Jaringan Saraf
Kelompok sel hewan memiliki sel yang dibatasi oleh membran sel, dengan demikian, sel hewan memiliki beragam bentuk pada tiap selnya yang disesuaikan dengan fungsi yang dimiliki. Jaringan saraf yang tersusun atas sel saraf memiliki bentuk yang khas yang membedakan dengan sel penyusun jaringan lainnya. Sel saraf memiliki penjuluran –penjuluran yang keluar dari membran selnya.
Bagian – bagian sel saraf antara lain:
Badan sel, merupakan bagian yang berisi organel – organel sel seperti inti sel, mitokondria, dan lainnya. Bagian ini berfungsi meneruskan impuls saraf dari dendrit ke bagian akson. Badan sel adalah pusat aktivitas fisiologis sel saraf.
Dendrit, merupakan penjuluran pendek dari sel saraf. Berfungsi untuk menerima rangsang dan meneruskannya ke badan sel. Dendrit memiliki struktur bercabang –cabang yang keluar dari badan sel dengan ukuran yang pendek.
Akson/neurit, merupakan bagian penjuluran yang panjang pada sel saraf. Berbeda dengan dendrit yang bercabang-cabang, akson hanya satu filamen panjang yang terbungkus selaput myelin. Akson berfungsi meneruskan rangsang dari badan sel ke sel berikutnya. Bagian akson terlindungi struktur lemak yang disebut dengan selaput mielin yang dihasilkan oleh sel schwann. Selaput lemak ini berfungsi membantu akson dalam meneruskan rangsang, selain itu memberikan nutrisi bagi akson.
Nodus ranvier adalah celah pada akson yang tidak diselubungi mielin. Bagian ini menjadi titik perjalanan impuls saraf di sepanjang akson dengan gerakan “salto”. Dengan demikian respon rangsang sangat cepat dengan gerakan ini.
Terminal akson disebut juga sinapsis merupakan hubungan antara sel saraf satu dengan sel saraf lainnya atau dengan sel lainnya. Dibagian ini akan terjadi pemindahan impuls saraf.
D. Bentuk Sel Saraf
Bentuk sel saraf umumnya beragam, hanya saja ditemukan beberapa perbedaan berdasarkan jumlah penjuluran yang keluar dari badan selnya, terdapat tiga macam sel saraf:
Uni polar, penjuluran yang keluar dari badan sel jumlahnya satu. Kemudian dari penjuluran tersebut bercabang menjadi dendrit dan akson.
Bipolar, jumlah penjuluran yanng keluar dari badan sel ada dua, satu dendrit dan akson.
Multipolar, jumlah penjuluran yang terbentuk dari badan sel ada banyak, sebagian besar berukuran pendek yang menjadi dendrit, sementara satu panjang menjadi akson.
Lanjutkan materi ke
Lanjutkan materi ke
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar