Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Ahli Taksonomi Tumbuhan


Pembimbing: Rizki, S.Si., M.P.

Tokoh–tokoh atau ahli yang berperan dalam perkembangan taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

a. Alexander Braun (1805 – 1877)

Merupakan seorang ahli tumbuhan yang dikenal sebagai pakar morfologi dan pengenal baik “Flora Eropa Tengah”. Sebagai pelopor sistem filogenetik ia membedakan tumbuhan seperti dibawah ini 


Tingkat Briophyta

a.       Kelas Thallodae (Algae, Lichenes, Fungi)
b.       Kelas Thallophyllodae (Chorinae, Muscinae)

Tingkat Cormophyta (Felices)

Tingkat Anthophyta
a.       Bagian besar Gymnospermae
b.       Bagian besar Angiospermae
                                                               i.      Kelas Monocotyledonae
                                                             ii.      Kelas Dicotiledonae
1.       Apetalae
2.       Sympetalae
3.       Eleutheropetalae
b. A.W. Eichler (1839 – 1887)

Seorang ahli tumbuhan yang sangat termashur karena publikasinya melalui diagram – diagram bunga, dan editor Flora Braziliensis yang ditulis oleh von Martius (1794 – 1868), yang waktu menjadi guru besar di Munich pernah mengambil Eichler sebagai asitennya. Eichler juga pernah menjadi penulisbab tentang Coniferaedalam edisi pertama buku Die Naturlichen Pllanzen familienyang diterbitkan oleh engler (1844 – 1930) dan K. Prantl. Klasifikasi alam tumbuhan menurut Eichler adalah sebagai berikut :
1.       Crytogamae
a.       Afdeling Thallophyta
                                                               i.      Kelas Algae
                                                             ii.      Kelas Fungi (sebagai kelompok demikian pula Lichenes)
b.       Afdeling bryophyta
c.       Afdeling Pterydophyta

2.       Phanerogamae
a.       Afdeling Gymnospermae
b.       Afdeling Panerogamae
                                                               i.      Kelas Monokotiledoneae
                                                             ii.      Kelas Dikotiledonae

c. Adolp Engler (1844-1930)

Merupakan ahli taksonomi tumbuhan yang berkebangsaan Jerman yang sangat termashur, penulis atau editor sejumlah karya-karya dalam taksonomi yang sangat penting, antara lain Die Naturlichen Pflanzenfamilien yang meliputi lebih dari 20 jilid dari bersama-sama dengan K. Prantl. Sistem engler membagi alam tumbuhan dalam sejumlah Afdeling yang garis-garis besarnya sebagai berikut :
1.              Afdeling Schizophyta
2.              Afdeling Phytosarcodyna
3.              Afdeling Flagellatae
4.              Afdeling Diniflagellatae
5.              Afdeling Bachilariophyta
6.              Afdeling Conjugate
7.              Afdeling Clorophyceae
8.              Afdeling Charophyta
9.              Afdeling Phaeophyceae
10.          Afdeling Rhodophyceae
11.          Afdeling Eumycetes
12.          Afdeling embryophyta asiphonogama
a.       Sub Afdeling Bryophyita
b.       Sub Afdeling Pteridophyta
13.          Afdeling Embryophyta siphonogama
a.       Sub Afdeling gymnospermae
b.       Sub Afdeling Angiospermae
1)     Kelas Monocotiledoneae
2)     Kelas Dicotyledoneae


Salah satu penyebab mengapa engler diterima secara luas oleh ahli – ahli tumbuhan ialah karena engler dan Plantl dalam bukunya Die Naturlichen Pflanzenfamilien menerapkan sitemnya untuk seluruh tumbuhan mulai dari Algae sampai kepada Spermatophyta. Engler berpendapat bahwa Monocotiledoneae lebih primitif dari pada Dicotiledoneae, dan bahwa Orchidaceae (anggrek) lebih maju dari pada Gramineae (rumput).

d. Charles E. Bessey (1845 – 1915)

Menjadi orang pertama yang menyajikan suatu sistem klasifikasi secara filogenetik. Ia tidak dapat menrima hipotesi – hipotesisnya Eichler dan Engler, dan sebagai ahli ilmu tumbuhan sangat dipengaruhi masalah asalnya jenis dan teori evolusi seperti yang dikemukakan oleh darwin dan wallace. Pada umunya sistem Bessey adalah seperti sistemnya Benthan dan Hooker yang ditatakembali dengan menerapkan asas-asas evaluasi dengan mengubah istilah “cohor” menjadi “bangsa” (ordo), “orders” menjadi “suku” (familia).

e. Richard Wettstein (1862 – 1831)

Salah seorang guru besar ilmu tumbuhan di Winadimana dalam sistem klasifikasinya menggunakan istilah “stamm” untuk kategori tertinggi barangkali sering menggunakan kata “divisi”. “Abteilung” untuk bagian “stamm” yang barangkali dapat dinamakan sekarang dengan “anak divisi”. Selain itu dia juga masih menggunakan istilah “unter abteilung” yang sekarang sukar dicari padananya.

f. Alfred B. Rendle (1865 – 1939

Ia terkenal bukan hanya studinya mengenai Gramineae, Oricidaceae, Najadaceae tetapi juga karena kepemimpinanyabertalian dengan penyusuan peraturan-peraturan pemberian nama secar internasional. Ia juga menulis Classification of Flowering Plants yang terdiri atas dua jilid, yang memuat sistem kjlasifikasinya yang pada dasarnya mengikuti sistemnya Engler dan Prantl. Sistem ciptaan Rendle lebih merupakan sistem filogenetik modern dalam arti yang sesungguhnya. Seperti Engler dan Plantl, ia juga berpendapat bahwa Monocotiledoneae adalah golongan paling primitif dibandingkan dengan Dicotiledoneae.

g. Karl C. Mets (1866 – 1944)

Metode penetuan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar tumbuhan yang dikembangkan Metz dan dibantu oleh Ziengenpix ini timbul dari anggapan bahwa setiap jenis tumbuhan mengandung protein yang pas bagi jenis itu dan timbul lain yang mempunyai hubungan kekerabatan dengan jenis itu di anggap mempunyai protein yang sejenis yang dpat dibuktikan melalui reaksi serologi atau teori serodinostik. Metode ini ternyata berkembang pesat dalam fiorlogi dan lazim diterapkan dalam mengidentifiikasi virus. Penerpannya dalam duniaa tumbuhan adlah sebagai berikut, mulai dari suatu jenis tumbuhan yang telah diketahui identifikasinya diakstrasi protein yang dianggap karasteristik untuk jenis itu. Hsil ekstraksi itu disuntikan sebagai antigen kelam darah marmot atau kelinci, yang dengan dimasukinya ndengan benda asing itu dalam serum darahnya akan membentuk antibodi.

Jelas kiranya bahwa metode ini merupakan metode yang cukup rumit yang tidak dikuasai oleh rata-ratanya ahli biologi, hingga aspek ini tidak begitu banyak oleh ahli-ahli taksonomi tumbuhan yang tidak memiliki latarbelakang pendidikan kimia yang kuat. Namun demikian, dikalangan ahli-ahli farmasi, melaui studi formakognosi, fitokima dan lain-lain, terutama untuk menpatkan bahan-bahan kimia dengan tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pengobatan.

h. Hans Halliers (Johan Gottfried Hallier) (1868 – 1932)

Diantara sekian banyak publikasinya, termuat sistem filogenetik ciptaanya, yang masih berdasarkan atas asas-asas filetik seperti yang dilakukan oleh Bessey, namun ia masih banyak menggunakan hasil-hasil penelitian dalam paleobotani, anatomi, serologi, dan antogeni. Ia menolak konsep Engler mengenai bunga yang masih dianggap primitif tetapi memilih tipe strobiloid sebagai tipe bunga yang primitif. Penangananya pada Monocotiledoneae tidak bgitu cermat terhadap yang ia lakukan pada Dicotiledoneae.

i. August A. Pulle (1878)

Ia menggolongkan tumbuhan berbiji dengan nama Spermatophyta, tetapi menolak konsep engler yang membagi divisi itu menjadi dua anak divisi yaitu Monocotiledoneae dan Dicotiledoneae.

j. Carl Skottberg (1880)

Sistem skottberg berbeda baik dengan pendapat Engler maupun Wattstein, btetapi menerima baik bebrapa pendapat Bentham dan Bessei. Seperti ia tunjukan pada penetapan Amentiferae setelah Roasales, dan berbeda pula dengan sistem Pulle dengan memepertahankanb Primulales dalam Sympatalae.

k. John Hutchinson (1884 – 1972)

Sistem klasifikasi Hutchinson menujukan kaitan–kaitan yang lebih dekat dengan sistemnya Bentham dan Hooker serta sistemnya Bessey dari pada Engler. Walaupun sistem Hutchinson merupkan sistem klasifikasi tumbuhan yang termasuk sistem filogenetik paling mutakhir dan cukup terperinci tetapi hanya terbatas pada tumbuhan berbiji saja dan dari golongan ini hanya sebagain yaitu angiospermae

Pembimbing: Rizki, S.Si., M.P.

loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer