Rizki, S.Si., M.P.
Eksistensi dari keberhasilan suatu organisme atau kelompok organisme tergantung pada keadaan lingkungan yang sangat rumit. Suatu keadaan yang melampaui batas-batas toleransi disebut keadaan yang membatasi atau faktor pembatas. Faktor pembatas dapat mencapai nilai ekstrim maksimum maupun minimum dengan ukuran kritis. Faktor pembatas bervariasi dan berbeda untuk setiap tumbuhan maupun hewan dengan nilai ekstrim tertentu, sehingga terjadilah pengelompokan dan perkembangan serta penyebaran organisme tersebut.
Suatu organisme mempunyai toleransi yang besar terhadap suatu faktor yang konstan, maka faktor itu tidak merupakan pembatas. Sebaliknya bila mempunyai toleransi tertentu terhadap suatu faktor yang bervariasi dalam lingkungan, dapat menjadi faktor yang membatasi. Sebagai contoh oksigen yang tersedia cukup banyak dan tetap serta siap untuk digunakan dalam lingkungan daratan sehingga jarang membatasi organisme daratan. Pada pihak lain, oksigen jarang dan sangat bervariasi dalam air sehingga merupakan faktor pembatas pada organisme perairan. Keadaan lingkungan yang ekstrim mengurangi batas toleransi.
Suatu contoh konsep faktor pembatas dengan membandingkan telur-telur ikan trout dan telur-telur kodok. Telur-telur ikan trout berkembang antara 00C dan 120C dengan optimum 40C sedangkan telur-telur kodok antara 00C dan 300C dengan optimum 220C. Jadi telur-telur ikan trout adalah stenothermal dan telur-telur kodok eurythermal. Titik-titik minimum, optimum dan maksimum berdekatan untuk jenis-jenis yang stenotermal. Sehingga perbedaan tempratur yang kecil menyebabkan efek yang kecil pada jenis eurythermal. Jenis-jenis yang stenotermal ada yang bersifat toleransi tempratur rendah (oligothermal) dan adapula yang toleransi tempratur tinggi (polythermal) atau di antaranya.
Rizki, S.Si., M.P.
Lanjutkan ke:
- Komponen Lingkungan (klik disini)
- Hubungan antar Faktor Lingkungan (klik di sini)
- Hukum Minimum Liebig (klik di sini)
- Hukum Toleransi dari Shelford (klik di sini)
- Faktor Pembatas (klik di sini)
- Konsep Relung (Niche) (klik di sini)
- Species Taksonomi dan Ekologi (klik di sini)
- Ekotype (klik di sini)
- Komunitas (klik di sini)
DAFTAR PUSTAKA
Hadisubroto, Tisno. 1989. Ekologi Dasar. Jakarta: Depdikbud
Zoer’aini Djamal, Irwan. 1991. Prinsip – Prinsip Ekologi EKOSISTEM.
Diktat Ekologi Tumbuhan, oleh Purtasih, M.Pd
http://www.inforedia.com/2010/03/faktor-pembatas-ekosistem.html?m=1
http://biologyeducationn.blogspot.co.id/2011/03/materi-kuliah-konsep-faktor-lingkungan.html
http://najamuddinbiounpar.blogspot.co.id/2010/11/konsep-faktor-lingkungan.html
http://rizalsuhardieksakta.blogspot.co.id/2011/05/konsep-faktor-lingkungan.html
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar