Rizki, S.Si., M.P.
Tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup pada tempat-tempat dengan intensitas cahaya yang tinggi biasa disebut tumbuhan dengan intensitas cahaya yang tinggi biasa disebut tumbuhan heliofita. Merupakan tumbuhan yang senang dengan cahaya yang tinggi intensitasnya dan mempunyai titik kompensasi yang tinggi pula. Dalam tubuhnya mempunyai sistem kimia yang aktif untuk membentuk karbohidrat dan juga membongkarnya dalam respirasi.
Sebaliknya tumbuhan yang hidup baik dalam situasi jumlah cahaya yang rendah, dengan titik kompnesasi yang rendah pula, dikenal dengan tumbuhan senang keteduhan atau siofita, metabolismenya lambat dan demikian juga proses respirasinya. Titik kompensasi heliofita dapat mencapai setinggi 4.200 luks tetapi utnuk tumbuhan yang hidup di tempat teduh (siofita) titik kompensasinya bisa serendah 27 luks. Bahkan ganggang yang hidup dalam perairan dalam dan ganggang serta lumut yang hidup dalam gua-gua dapat tumbuh dengan intensitas cahaya yang lebih lemah samapai tidak melebihi cahaya bulan
Beberapa jenis tumbuhan mempunyai karakteristika siofita ketika masih muda, yang kemudian berkembang ke karakeristika heliofita apabila telah dewasa. Hal ini biasanya terjadi pada pohon-pohon dengan anakannya yang harus tahan hidup di bawah peneduhan.Pada dasarnya kaitan antara besar penyinaran dengan laju fotosintesis merupakan pangkal dari perbedaan heliofita dengan siofita ini. Dalam hal ini peranan pembentukan pigmen hijau serta klorofil sangat erat kaitannya dengan intensitas cahaya tadi. Pada tempat-tempat dengan penyinaran yang penuh, cahaya berkecenderungan untuk merusak atau menghancurkan klorofil ini. Dengan demikian kemampuan yang tinggi dalam pembentukan klorofil ini adalah mutlak diperlukan bagi tumbuhan yang hidup di tempat terbuka
Apabila tumbuhan tidak mampu menghasilkan klorofil untk mengimbangi klorofil yang hancur (akibat cahaya yang terlalu tinggi intensitasnya) maka tumbuhan itu akan gagal dalam mempertahankan dirinya. Dengan demikian perbedaan kemampuan dalam pembentukan klorofil inilah yang membedakan antara heliofita dengan siofita. Heliofita berkemampuan yang tinggi dalam pembentukan klorofilnya sehingga dapat tahan di temapt terbuka, dan sebaiknya siofita akan lebih efektif apabila berada di bawah naungan dan akan gagal apabila berada pada daerah terbuka.
Sumber Bacaan:
Syafei .1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. FMIPA ITB
Iswandi. 2012. Ekologi dan Ilmu Lingkungan. UNP Press
Mori, Kiyotoka. 1993. Hidrologi Untuk Pengairan.Jakarta: PT Pradnya Paramita
Odum, Howard.1992. Ekologi Sistem. Semarang: Gajah Mada University Press
Tim Penyusun Ekologi Tumbuhan USU. 2006. Pengantar Ekologi Tumbuhan. USU Press
Rizki, S.Si., M.P.
dilanjutkan ke:
Rizki, S.Si., M.P.
dilanjutkan ke:
- Kualitas Cahaya (klik disini)
- Intensitas Cahaya (klik disini)
- Titik kompensasi (klik disini)
- Heliofita dan Siofita (klik disini)
- Cahaya Optimal Bagi Tumbuhan (klik disini)
- Adaptasi Tumbuhan Terhadap Cahaya (klik disini)
- Lama Penyinaran (klik disini)
- Variasi Suhu (klik disini)
- Suhu dan Tumbuhan (klik disini)
- Suhu dan Produktivitas (klik disini)
- Thermoperiodis (klik disini)
- Suhu dan dormansi (klik disini)
- Masa dan musim pertumbuhan (klik disini)
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar