A Pingsan (syncope/collapse)
Pingsan (syncope/collapse)
yaitu hilangnya
kesadaran sementarakarena
otak
kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan
tenaga, dehidrasi (kekurangan
cairan tubuh), hiploglikemia,
animea. Gejala akan terjadinya pingsan adalah sebagai berikut perasaan limbung, pandangan berkunang-kunang,
telinga berdenging, nafas tidak teratur, muka
pucat, bola mata melebar, lemas, keluar keringat dingin, menguap berlebihan,
tidak respon (beberapa menit),
denyut nadi lambat.
B. Asma
Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan. Beberapa gejala yang mencirikan seseorang terserang asma antara lain:
1) sulit bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
2) terdengar suara nafas tambahan
3) otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
4) irama nafas
tidak teratur
5) terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
6) kesadaran menurun (gelisah/meracau).
C. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala
Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala merupakan sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, dan gangguan
kesehatan. Gejala-gejala khas yang dapat menandakan seseorang mengalami pusing kepala
antara
lain: kepala
terasa nyeri/berdenyut,
kehilangan keseimbangan tubuh, serta lemas.
Penanganan
yang dapat dilakukan terhadap orang
yang menderita pusing/vertigo antara lain:
1) mengistirahatkan korban,
2) memberi minuman hangat,
3) memberi obat bila perlu,
4) menangani sesuai penyebab.
D. Luka (injury)
Luka (injury) yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-
tiba karena kekerasan. Gejala
yang menandakan seseorang terluka
antara
lain: terbukanya kulit, pendarahan, dan rasa
nyeri. Penanganan yang dapat dilakukan
terhadap orang yang mengalami luka antara lain:
1) membersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater),
2) menutup luka dengan kasa steril/plester,
3) membalut tekan (jika pendarahannya besar),
4) jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka.
E. Luka Bakar
Luka bakar yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar).
Dari kasus-kasus diatas
dapat di simpulkan kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu:
1.
Kecelakaan medis jika yang
menjadi korban adalah pasien itu sediri.
2.
Kecelakaan kerja jika yang
menjadi korban adalah petugas laboratorium itu sendiri.
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar