Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Klasifikasi Chlorophyta

Lecturer: Rizki, S.Si., M.P.
klasifikasi Chlorophyta
Menurut Smith (1955) kelas chlorophyceae terdiri dari 10 bangsa yaitu: volvocales, tetrasporales, schizogonales, chlorococales, ulotrichales, oedogonales, ulvales, shiponales, shiponocladales, dan zignematales. Sedangkan menurut mattox dan stewart (1984), membagi chlorophyta dalam 5 kelas yaitu: mikromonadophyceae, charophyceae, ulvophyceae, pleurastrophyceae, dan chlorophyceae.

Ordo Chlorococcales Scientific classification Domain: Eukaryota, Kingdom: Plantae, Division: Chlorophyta, Class: Chlorophyceae, Order: Chlorococcales (Pascher, 1915)

Ordo pada Kelas Chlorophycea, yaitu:

A. Ordo Volvocales, sel-sel flagellata dan berkoloni, dinding sel glikoprotein.
Volvox
Bagian dari Volvox

B. Ordo Tetrasporales, aggregasi palmolloid dan berkoloni, flagellta non motil, sel-sel dengan vacuoles contractile, tubuh basal dan bentuk mata, dinding glikoprotein.
Asterococcus superbus

C. Ordo Chlorococcales, sel-sel non motil, aggregasi dan berkolon, sel-selnya tanpa vakuola kontraktil, pembagiannya hanya menyatu dengan bentuk pada tahap reproduksi saja. Sel-sel vegetatif tidak mempunyai bulu cambuk jadi tidak bergerak. Mempunyai satu inti dan satu kloroplas. Merupakan satu koloni yang bentuknya bermacam-macam, dan tidak lagi melakukan pembelahan sel yang vegetatif. Perkembanganbiakan dengan zoospora yang mempunyai dua bulu cambuk, atau dengan spora yang tidak mempunyai bulu cambuk yang dinamakan aplanospora. Perkembanganbiakan dengan isogami antara lain pada marga Pediastrum. Chlorococcales hidup sebagai plankton dalam air tawar, kadang-kadang juga pada kulit pohon-pohon dan tembok-tembok yang basah. Ada yang hidup bersimbiosis dengan fungsi sebagai lichenes bahkan ada yang hidup dalam plasma binatang rendah, misalnya Chlorella vulgaris, infusoria dan Hydra. 
Chlorella vulgaris

Ciri umum 
  1. Sel-sel vegetatif tidak mempunyai bulu cambuk jadi tidak bergerak
  2. Mempunyai 1 inti dan 1 kloroplas 
  3. Merupakan suatu koloni yang bentuknya bermacam-macam
  4. Tidak lagi mengadakan pembelahan sel yang vegetatif.
  5. Hidup sebagai plankton dalam air tawar, kadang-kadang juga pada kulit pohon-pohon dan tembok-tembok yang basah
  6. Ada yang hidup bersimbiosis dengan fungi sebagai Lichenes, bahkan ada yang hidup dalam plasma binatang rendah, misalnya Chlorella vulgaris dalam Infusoria dan Hydra.
Chlorella vulgaris

Reproduksi

Perkembangbiakan dilakukan dengan zoospora yang mempunyai dua bulu cambuk, atau dengan spora yang tidak mempunyai bulu cambuk yang dinamakan aplanospora. Perkembangbiakan denga isogami (antara lain pada marga Pediastrum dan Hydrodictyon). 

Klasifikasi

Ordo Chlorococcales terdiri dari beberapa familia yaitu : 

Actinochloridaceae, Characiaceae, Characiosiphonaceae, Chlorococcaceae, Chlorochytriaceae, Chlorosarcinaceae, Coccomyxaceae, Dictyosphaeriaceae, Endosphaeraceae, Golenkiniaceae, Hormotilaceae, Hydrodictyaceae, Hypnomonadaceae, Micractiniaceae, Nautococcaceae, Protosiphonaceae, Radiococcaceae, Rhopalosolenaceae, Scenedesmaceae, Sorastraceae, Sphaerodictyaceae, Sphaeropleaceae, Treubariaceae

Familia Hydrodictyceae : Umumnya koloni, Dapat hidup di air tenang, maupun sedikit mengalir, seluruhnya hidup di air tawar Contoh genus : Hydrodiction, Pediastrum, Sorastrum.
contoh species : Pediastrum bonganum

Familia Chlorococcaceae : Umumnya berbentuk kokus dan dalam koloni berbentuk speris. Contoh genus : Chlorococcum dan neochloris. Contoh Species : Chlorococcum humicola, C. Acidum

Familia Oocystaceae: Memiliki penyebaran yang luas, umumnya uniseluler, tidak bergerak, tidak menghasilkan zoospore .
Contoh genus : Chlorella, Ankistrodesmus, Oocystis dan Golenkinia

Familia Scenedesmaceae : Umumnya koloni, hidup di air tawar. 
Contoh genus: Scenedesmus (jumlah sel dlm koloni 4, 8 atau 16 sel), Coelastrum (jumlah sel dalam koloni 4-128 sel).

D. Ordo Ulotrichales, filament talus dengan uni nukleat sel

Ulotrix
Reproduksi Ulotrix


E. Ordo Ulvales, parenkim sel yang melebar dan mempunyai silinder yang berongga atau pipa.dan.mempunyai inti tunggal
Ulva lactuca

F. Ordo Oedogoniales, filament-filamen bercabang dan tidak bercabang dengan sel-sel uninukleat, pembagian sel-sel termasuk pembentukan lingkaran stephanokontous zoospore dan sperma.

Ganggang ini berbentuk benang ditemukan di air tawar. Reproduksi Vegetative dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah Zoospora yang berflagella banyak . Dan reproduksi generative adalah salah satu benang yang membentuk alat kelamin jantan (antiridim) dan gamet jantan (spermatozoid), pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut dengan Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Spermatozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot, zigot akan tumbuh membentuk individu chlorophyta bebentuk lembaran.
Oedogonium sp

Oedogoniales memiliki satu inti, kloroplas berbentuk jala, koloni berbentuk benang, reproduksi vegetative dengan cara zoospora, reproduksi generative dengan cara oogami (sudah memiliki perbedaan baik jenis maupun ukurannya), hanya meliputi satu suku saja yaitu Oedoniaceae
Oedogonium sp

Sel berbentuk silinder, talus berbentuk filament yang terdiri dari satu deret sel. Pembelahan sel pada bangsa ini sangat unik sehingga timbul celah – celah anule anules pada dinding sel bagian lateral. Sel reproduktif mempunyai flagella yang jumlahnya banyak dan letaknya melingkari bagian ujung anterior sel. Hidup dalam air tawar, sel-selnya memiliki satu inti, kloroplas berbentuk jala, Koloni berbentuk benang, Perkembangbiakan vegetative dengan pembentukan zoospore. Ujungnya yang bebas dari klorofil mempunyai banyak bulu cambuk yang tersun dalam suatu karangan. Dari satu sel vegetative hanya keluar satu zoospore saja. 

Perkembangbiakan generative dengan oogami.

Sel vegetatif pada suatu koloni dapat lalu membesar merupakan suatu oogonium, yang bentuknya seperti tong didalamnya terdapat satu sel telur. Oogonium tetap pada koloni dan sel telurnya pun tetap didalamnya. Pada sisi atas oogonium terdapat suatu lubang yang merupkan jalan masuknya spermatozoid. Spermatozoid berasal dari lain sel pada koloni itu juga, dapat pula berasal dari sel vegetative pada koloni lain yang lalu berfungsi sebagai anteridium. Spematozoid menyerupai zoospore, tetapi lebih kecil dan berwarna kekuning-kuningan. 

Pada perkecambahan, dari zigot ini keluar 4 zoospora haploid yang masing-masing akan tumbuh menjadi individu baru. Pada beberapa jenis, dari anteridiumnya keluar spora menyerupai spermatozoid yang dinamakan androspora dan tidak dapat membuahi sel telur, tetapi melekat pada koloni betina dan tumbuh menjadi koloni kecil yang hanya terdiri atas beberapa sel saja dan dinamakan “pejantan bajang”. Dari sel-sel yang terletak pada ujungnya dikeluarkan spermatozoid-spermatozoid yang dapat mengadakan perkawinan.Pada ujungnya, koloni oedogonium sering kali tanpak sebuah tudung. Yang terjadinya mungkin sekali karena adanya pembelahan sel dan cara pertumbuhan yang khusus. Bangsa oedogoniales hanya meliputi satu suku saja, yaitu oedogoniaceae.
Oedocladium sp
G. Ordo Cladoporales, alga multiseluler dengan sel-sel multinukleat, filament atau sacsate thali.

Ciri- ciri Cladophorales: sel berinti banyak, talus berbentuk filament yang terdiri dari satu deretan sel, bercabang atau tidak bercabang. Kloroplas berbentuk jala yang melingkari protoplas dengan banyak pirenoid,membentuk koloni berupa benang-benang yang bercabang menjadi suatu berkas, hidup dalam air tawar yang mengalir dalam air laut,dan biasanya berkas benang-benang itu melekat pada suatu subtract. Cladophorales berkembang biak secara vegetative debgan zoospore dan generative dengan isogami.

Cladophorales berkembang biak secara vegetative dengan zoospora dan generative dengan isogami. Reproduksi Cladophora ada dua macam yaitu: secara aseksual dan seksual.

  1. Aseksual terjadi perkembangbiakan dilakukan dengan cara membentuk zoospora yang dilengkapi flagel berambut.
  2. Seksual yaitu dengan isogami. Sporofitnya diploid, mengeluarkan zoospora yang mempunyai dua bulu cambuk (yang hidup dilaut mempunyai 4 bulu cambuk), dan dari spora yang haploid itu tumbuh gametofit (+)dan (-) yang masing-masing mengeluarkan gamet (+)dan (-).Sporofit dan gametofit bentuk dan ukurannya persis sama dan di alam tidak dapat dibedakan antara yang satu dan yang lainnya.

H.Ordo Caulerpales, sel berkomposisi dengan talus, siphonaxantin, dinding selulosa, mannans atau xylan.

I. Ordo Dasycladales, talus sel tunggal dengan simetri radial, gamet terbentuk pada sebuah cyst, dinding mennans

J. Ordo Schizogoniales (prasiolales) Talus berbentuk filament atau piring piring yang tipis atau silinder.mempunyai sel berinti tunggal dengan kloroplas berbentuk bintang, tidak mempunyai sel sel reproduktif yang berflagela (zoospore)sehingga reproduksi dilakukan oleh aplanospora atau akinet. 

K. Zygnematales (Conjugales) 

Ciri-ciri alga ordo ini talus terdiri dari satu sel, yang soliter atau terdiri dari banyak sel, yang membentuk filament, yang terdiri dari satu deret, dan tidak bercabang. kloroplas berbentuk spiral, lempeng atau bintang sel kelamin berbentuk amoeboid tanpa flagel. reproduksi seksual bersifat isogami/aplogami. Sel-selnya membentuk koloni berupa benang yang tidak bercabang. Koloni yang berbentuk benang selalu bertambah panjang karena pembelahan sel terjadi secara vegetatif dan pembentangan sel-sel. Dinding selnya lunak, tidak berlubang-lubang, terdiri atas selulosa dengan selaput pektin yang karena mengalami pembengkakan sehingga menjadi agak berlendir.

Koloni-koloni yang terdapat pada dinding pemisah yang melintang dapat terputus-putus menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian ini dapat tumbuh menjadi koloni yang baru. Tiap sel mempunyai satu inti dan satu kloroplas berbentuk pita yang melingkar seperti spiral dan menempel pada dinding sel dengan mengandung pirenoid-pirenoid. Alga ini tumbuh mengambang di air tawar.

Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dan generatif:

Perkembangbiakan secara vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi sedangkan perkembangbiakan secara generatif sedikit berbeda pada konjugasi yang telah dijumpai pada alga yang lain. Jika dua buah benang zygnematales yang berbeda jenis “kelamin” berdekatan letaknya, maka dari sel-sel yang berdekatan akan tumbuh tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu menjadi pembuluh. 

Protoplasma dari sel yang satu pindah seluruhnya ke sel yang lain dengan demikian terjadilah plasmogami yang diikuti dengan kariogami. Hasil persatuan ini berupa zigospora yang sifatnya diploid. Zigospora mengalami meiosis dan terjadilah empat sel tumbuhan yang haploid. Biasanya hanya satu diantara ke empat sel tumbuhan yang nantinya akan menjadi benang zygnematales yang baru karena tiga lainnya akan mati.

Adapun tahap-tahap konjugasi berlangsung sebagai berikut :
  1. Dua Spirogyra yang berbeda sifat/muatan saling berdekatan kemudian berlekatan.
  2. Pada bagian yang berlekatan terjadi tonjolan sitoplasma. 
  3. Tonjolan sitoplasma saling bersentuhan dan terbentuk saluran konjugasi. Sitoplasma dari spirogyra yang bersifat jantan memasuki dan bercampur dengan spirogyra yang bersifat betina. Peristiwa bersatunya plasma tersebut dinamakan sebagai plasmogami.
  4. Setelah terjadi peleburan plasma segera diikuti dengan peleburan inti (kariogami).
  5. Terbentuknya zigospora yang bersifat diploid.
  6. Zigospora membelah secara meiosis menghasilkan empat sel baru yang bersifat haploid.
  7. Satu diantara empat sel yang terbentuk akan tumbuh menjadi spirogyra yang baru.Contoh Species: Spirogyra sp
  8. Siphonales, Talus dari bangsa ini merupakan talus senositik berinti banyak dan umumnya berupa pipa yang panjang bercabang cabang dan pertumbuhan yang tak terbatas. 
  9. Siphonocladiales, Talus terdiri dari banyak sel,melekat pada substrak,dengan perantaraan rizhoid.sel berinti banyak dengan kloroplas yang berbentuk jala. 
loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer