Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Hubungan Taksonomi Tumbuhan dengan Ilmu Lainnya


Dosen Mata Kuliah: Rizki, S.Si., M.P.

Seorang ahli taksonomi harus mempunyai pengetahuan tentang morfologi, embriologi, anatomi, sitogenetik dan ilmu sejenis lainnya. Taksonomi merupakan dasar untuk disiplin ilmu lain, sebagai dasar dari taksonomi adalah morfologi, anatomi tumbuhan, sitologi, palinologi, embriologi, genetika, fisiologi, biokimia, ekologi, geografi, paleobotani dan morfologi. Dalam perkembangannya taksonomi ditunjang oleh disiplin-disiplin ilmu tersebut. Bukti-bukti taksonomi diperoleh dari data yang diberikan oleh disiplin-disiplin ilmu tersebut.

Morfologi

Morfologi tumbuhan merupakan ilmu penting bagi botani sistematika sebab banyak peristilahan dan ciri tumbuhan yang dipelajari dalam morfologi tumbuhan digunakan untuk mempertelakan suatu jenis tumbuhan. Tanpa morfologi tidak mungkin taksonomi tumbuhan dapat berkembang dengan baik. Semua peristilahan yag digunakan dalam Botani sistematika selalu menggunakan peristilahan morfologi, misalnya foetida(sangat berbau), edulis (dapat dimakan), caulifolia (bunga dapat tumbuh di di batang), grandifolia (daun besar) dan lain sebagainya.

Ciri-ciri morfologi mempunyai faedah yang besar, bahkan pada pengamatan-paengamatan spesimen herbarium,ciri-ciri ini menunjukkn tingkat keberhasilan yang tinggi untuk menyusun klasifikasi. Ciri-ciri morfologi dapat dilihat dengan mudah untuk menentukan variabilitasnya daripada bila menggunakan ciri-ciri lainnya.

Paleobotani 

Paleobotani atau palaebotani (dari bahasa Yunani paleon berati tua dan botany yang berarti ilmu tentang tumbuhan) adalah cabang dari paleontologi yang khusus mempelajari tentang tumbuhan pada masa lampau.

Dasar pengetahuan sistematik tumbuhan sangat diperlukan dalam menentukan hubungan kekerabatan antara fosil tumbuhan dengan tumbuhan yang masih hidup di masa kini dan dalam upaya rekonstruksi sejarah evolusi dunia tumbuhan.

Anatomi

Hubungan taksonomi dengan anatomi adalah pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan sifat-sifat anatomi dari tumbuhan tersebut. Sifat-sifat anatomi batang, daun, bunga sangat berguna dan mempunyai nilai taksonomi penting pada golongan-golongan tertentu.

Anatomi juga mempunyai peran di dalam taksonomi, filogeni dan ontogeni. Pada dunia tumbuhan sering kali ada dua tumbuhan yang persis sama secara morfologi, sehingga memiliki nama ilmiah yang sama.

Genetika

Seorang ahli genetika yang ingin memasukkan plasma nutfah baru pada suatu tanaman pertanian agar produksinya meningkat serta tahan terhadap penyakit harus mengetahui ciri-ciri dari tumbuhan induk, jadi tidak terlepas dari kegiatan klasifikasi mahluk hidup yang terkait dalam usaha menunjang keberhasilannya. Selanjutnya dalam mengidentifikasi tumbuhan, khususnya untuk identifikasi jenis, tidak mungkin diperoleh hasil yang cermat jika identifikasinya hanya berdasarkan ciri-ciri morfologi saja. Salah satu kriteria yang sangat penting adalah jumlah dan konstelasi kromosom. Tumbuhan yang sejenis mempunyai jumlah konstelasi kromosom yang sama. Ini berarti bahwa untuk identifikasi yang akurat, seorang ahli taksnomi diharapkan pula mampu melakukan pemeriksaan sitologi untuk dapat menghitung jumlah kromosom yang dimiliki suatu tumbuhan.

Embriologi

Individu dalam marga dan suku dapat dicirikan dengan tipe embrionya, tanda ini dapat dipakai untuk menentukan pembatasan takson serta kekerabatan alami. Data-data embriologis yang digabungkan dengan ciri-ciri anatomis dan morfologis dapat digunakan dalam membuat klasifikasi yang lebih baik

Ekologi dan Fitogeografi

Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya, sedang fitogeografi merupakan cabang ilmu tumbuhan yang mempelajari hubungan keruangan (spatial relation ship) antara takson tumbuhan dimuka bumi ini, atau lebih sering dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari agihan atau distribusi tumbuhan dimuka bumi. Dalam karya-karya taksonomi tumbuhan, disamping deskripsi disertakan pula berbagai data ekologi dan fitogeografi, seperti habitat, perilaku pertumbuhan, agihan horizontal dan vertical, kesemuanya merupakan tambahan informasi mengenai tumbuhan yang sedang dibicarakan. Seorang ahli ekologi yang sedang melakukan survey di lapangan, tidak terlepas dari kegiatan identifikasi, selanjutnya salah satu kriteria untuk menentukan suatu jenis adalah terdapatnya tumbuhan dalam daerah agihan yang sama, yang berarti pengetahuan fitogeografi pun merupakan suatu hal yang penting untuk taksonomi tumbuhan.

Geologi, Ilmu tanah dan Iklim

Pengetahuan geologi dan ilmu tanah serta iklim memungkinkan ahli-ahli taksonomi untuk menyebutkan data ekologi dan geografi mengenai suatu jenis tumbuhan dengan lebih tepat, misalnya tentang jenis tanah tempat tumbuhnya, mengenai agihannya baik menurut arah horizontal maupun vertical. Kenyataan terdapatnya daerah egihan yang bersifat diskontinyu mungkin dapat dipahami melalui teori/konsep dalam geologi, sedang ilmu tanah juga dapat membantu untuk menerangkan mengapa suatu jenis tumbuhan dialam terdapat asosiasi dengan jenis-jenis lain yang tertentu saja. Pengetahuan tentang iklim akan membantu para ahli taksonomi dalan berbagai aspek lain yang menyangkut ekologi, seperti musim berbunga, berbuah, serta cara pemencaran tumbuhan.

Palinologi

Palinologi adalah studi tentang serbuk sari dan spora. Serbuk sari menjadi sumber taksonomi yang penting. Variasi yang diperlihatkan serbuk sari antara lain adalah jumlah dan letak alur dan lubang di permukaannya, bentuk ukiran eksin (lapisan luar serbuk sari) serta bentuk umum dan ukurannya. Serbuk sari bisa khas untuk jenis, marga atau suku

Sitologi

Hubungan taksonomi dengan ilmu ini adalah pengelompokkan sel berdasarkan penyusunnya. Semua individu dalam suatu jenis biasanya mempunyai jumlah kromosom yang sama, walaupun ada kekecualian. Jika ada dua tumbuhan yang mempunyai persamaan secara morfolgi dan anatomi, sedangkan ada ada semacam penelitian yang menyatakan bahwa keduanya merupakan jenis yang berbeda, maka secara sitologi dapat diperiksa bagaimana struktur dan jumlah kromosom keduanya. Jika ternyata berbeda, maka peluang untuk memisahkan keduanya pun cukup terbuka.

Fitokimia

Dengan mengetahui kandungan kimia dari suatu jenis tumbuhan, maka manfaat jenis tersebut dalam kehidupan dapat dimaksimalkan, sehingga upaya dalam pembudidayaan juga dilakukan secara maksimal.

Fisiologi

Tumbuhan yang tergolong dalam satu jenis dianggapa menunjukkan sifat fisiologis yang sama. Tumbuhan yang menunjukkan sifat morfologi yang sama memungkinkan sifat fisiologinya berbeda.

Matematika, Statistika, dan Komputer

Kecenderungan adanya penerapan matematika dan statistika, terutama dalam pengolahan hasil-hasil penelitian mempunyai pengaruh pada taksonomi tumbuhan, demikian juga dengan penggunaan komputer. Diperkenalkannya metode taksimetri atau taksonometri dalam menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar takson tumbuhan merupakan bukti nyata, bahwa tidak tepat lagi bila taksonomi dipandang sebagai suatu cabang ilmu yang bersifat deskriptif belaka. Dalam taksonomipun dapat diselenggrakan penelitian yang bersifat eksperimental yang pengambilan kesimpulannya juga diproses melalui pengolahan hasil yang menerapkan metode matematika dengan perhitungan-perhitungan yang menggunakan komputer.

Ilmu taksonomi mempunyai beberapa tugas yaitu:
  1. Menyediakan jalan untuk memungkinkan orang untuk mengadakan pengenaian, penentuan atau pendeterminasian semua jenis tumbuhan yang ada didunia ini. Untuk itu para ahli sistematik telah menciptakan sistem tatanama ilmiah yang universal, menyusun kunci determinasi, menghimpun koleksi spesimen acuan dan lain-lain.
  2. Pengumpulan semua data yang lengkap untuk dipertalakan secara teratur sehingga memungkinkan orang menarik keuntungan dari pengetahuan yang ada dengan cepat.
  3. Menciptakan sistem klasifikasi yang tersusun sedemikian rupa dan mencerminkan dekatnya hubungan kekerabatan alamiah diantara tumbuhan, yang sekaligus harus pula dapat mengungkapkan jalannya evolusi tumbuhan.
  4. Dari segala pengetahuan yang sudah tercapai ini dilakukan pengkajian analisis dan disintesiskan kembali untuk memperoleh pengertian dasar ilmiah dari keanekaragaman dan hubungan kekerabatan tumbuhan dan untuk mengetahui bagaimana mekanisme pendekatannya.
  5. Taksonomi merupakan dasar dari ilmu-ilmu lain, tetapi perkembangan taksonomi juga tergantung pula dari perkembangan ilmu-ilmu tadi. Klasifikasi yang baik dapat merupakan pedoman pencarian problem-problem penalitian biologi, serta bidang-bidang ilmu lainnya. Oleh karena itu para ahli taksonomi mempunyai tanggung jawab berat dalam membuat sistem klasifikasi yang dapat menjadi pedoman secara umum bagi ilmu lainnya

loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer