Selamat Datang di situs materi perkuliahan yang diampu oleh Rizki, S.Si., M.P email: khi_bio@yahoo.com

Welcome on Rizkibio Web Learning


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat datang di Web bimbingan Rizki, S.Si., M.P., Lecturer Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Web ini di buat dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan dan memahami konsep-konsep tentang mata kuliah yang dibimbing oleh penulis. Mereka tetap dapat mengakses materi tentang perkuliahan dimanapun mereka berada melalui smartphone, netbook, laptop, atau komputer yang terhubung dengan internet. Web ini juga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum karena dalam web ini juga disediakan foto-foto objek atau gambar bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum (dalam pengembangan).
Semoga bermanfaat dan Selamat Belajar...........

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Di Laboratorium


Rizki, S.Si., M.P.
  1. Pengertian K3 di Laboratorium (klik di sini)
  2. Disain Laboratorium yang mendukung K3 (klik di sini)
  3. Sumber-sumber terjadinya kecelakaan (klik di sini)
  4. Kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium (klik di sini)
  5. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja di Laboratorium (klik di sini)
  6. Perlengkapan keselamatan kerja (klik di sini)
  7. Pokok-pokok tindakan dalam menangani kecelakaan di laboratorium (klik di sini)
  8. Undang-undang dan peraturan pemerintah tentang K3 (klik di sini)
K3 merupakan singkatan dari kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk pembahasan pertama kalinya kesehatan kerja merupakan bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja khususnya praktikan di laboratorium memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental maupun social sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Tujuan kesehatan kerja adalah:
  1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun social.
  2. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja khususnya laboratorium.
  3. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja.
  4. Meningkatkan produktivitas pekerja.
Sedangkan pada kesehatan kerja di laboratorium dapat dilakukan dengan cara:
  1. Memakai celemek atau mantel laboratorium, sepatu, dan lebih baik gunakan pengikat rambut, serta alat lain yang dapat dijadikan pelindung diri dalam kerja. Jika pembelajaran di laboratorium kimia maka gunakan kaca mata.
  2. Membersihkan meja kerja dari semua bahan tidak perlu seperti buku dan tas sebelum pekerjaan dimulai.
  3. Hindari pergerakan dan pembicaraan yang tidak perlu di dalam laboratorium
  4. Jangan pernah mencicipi bahan yang ada di laboratorium (terutama di Laboratorium Kimia). Sebaiknya tidak makan dan minum di dalam laboratorium.
  5. Khusus di Laboratorium Kimia, jangan pernah melihat secara langsung ke dalam suatu tabung tes. Pandangilah dari samping.
  6. Setiap kecelakaan, meskipun itu kecil, harus dilakporkan dengan seketika kepada teknisi atau guru/dosen.
  7. Dalam hal suatu bahan kimia tertumpahkan pada pakaian atau kulit, bilaslah area yang terkena dengan air yang banyak. Apabila bahan kimia mengenai mata, bersihkanlah seketika dengan water-washing selama 10-15 menit atau sampai diperoleh bantuan medis secara profesional.
  8. Membuang bahan sisa kerja harus sesuai perintah dan dilakukan dengan hati-hati terutama bahan kimia.
Sedangkan pada keselamatan kerja di laboratorium termasuk dalam perlindungan teknis, yaitu perlindungan terhadap praktikan di laboratorium agar selamat dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh alat kerja atau bahan yang dikerjakan. Menurut Suma’mur (1987:1), keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan-bahan serta proses-proses pengolahannya dan cara melakukannya. 

Keselamatan kerja juga menyangkut semua proses produksi dan distribusi baik barang maupun jasa. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan adalah dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja maupun masyarakat pada umumnya. Tasliman (1993:1) sependapat dengan Suma’mur bahwa keselamatan dan kesehatan kerja menyangkut semua unsur yang terkait di dalam aktifitas kerja. Ia menyangkut subjek atau orang yang melakukan pekerjaan, objek (material) yaitu benda-benda atau barang-barang yang dikerjakan, alat-alat kerja yang dipergunakan dalam bekerja berupa mesin-mesin dan peralatan lainnya, serta menyangkut lingkungannya, baik manusia maupun benda-benda atau barang. Selain itu keselamatan kerja juga meliputi penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi. Pendapat lain mengatakan Keselamatan (safety) meliputi: 
  1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)
  2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium karena laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja laboratorium melakukan eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja disebabkan oleh kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium.

Jadi, jika ditinjau dari segi keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dilakukan. Keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan dan dilaksanakan di setiap tempat kerja baik itu di laboratorium maupun di luar laboratorium.

loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Kesehatan Anda

loading...

Rizkibio Web Learning

Entri Populer